Jakarta (ANTARA) - Lakon "Dag Dig Dug" akan dipentaskan di Teater Salihara Jakarta pada tanggal 25 dan 26 Januari 2025 mulai pukul 19.00 WIB.
Slamet Rahardjo selaku sutradara sekaligus pemeran "Dag Dig Dug" menyampaikan bahwa lakon itu merupakan cerminan dari kegelisahan dan harapan mengenai suatu masalah yang dikemas dalam narasi sebab-akibat jelas.
"Naskah 'Dag Dig Dug' itu naskah selamanya, bukan momentum," katanya saat ditemui ANTARA di sela latihan pementasan lakon di Jakarta, Kamis.
"Judul, aktivitasnya itu lelaki bernama Chaerul Umam. Siapa dia? Dia bentuk ideal, karena dia bercermin apa kata Dewantoro, kalau kamu di depan jadilah teladan, kalau kamu di tengah jadilah dinamisator, kalau di belakang jadilah pemberdaya," ia menjelaskan.
"Dag Dig Dug" menuturkan cerita tentang Chaerul Umam. Pemimpin gerakan mahasiswa yang cerdas, berpengetahuan luas, rendah hati, dan berkharisma itu menjadi pembicaraan karena tewas dalam kejadian tabrak lari.
Kejanggalan yang meliputi kematian Chaerul Umam memunculkan dugaan kecelakaan itu direncanakan.
Pemeran lakon yang naskahnya ditulis oleh Putu Wijaya itu meliputi Slamet Rahardjo, Niniek L. Karim, Donny Damara, Reza Rahadian, Kiki Narendra, dan Jose Rizal.
Baca juga: Bakti Budaya Djarum Foundation hadirkan lakon "Dag Dig Dug"
Baca juga: Reza Rahadian banyak belajar tentang lakon dari Slamet Rahardjo
Aktor Reza Rahadian senang bisa beradu peran dengan para aktor senior dalam pementasan "Dag Dig Dug."
Dia juga menyukai cerita karya Putu Wijaya yang penuh emosi dan bermakna.
"'Dag Dig Dug' bagi saya adalah sebuah pertunjukan untuk mengkritisi apa yang terjadi hari ini. Menurut saya ini ada sebuah pertunjukan, sebuah keluarga yang mana tokoh-tokohnya sedang mengalami kesusahan masing-masing," kata Reza, yang memerankan tokoh Giarto dalam lakon tersebut.
"Kalau dikatakan berkaitan dengan kontekstual saat ini, tidak secara tendensius, tidak disengajakan," katanya.
Sementara itu, aktris Niniek L. Karim berharap para aktor dan masyarakat dapat memahami bahwa pertunjukan teater dapat menjadi kontrol sosial berkenaan dengan isu yang sedang terjadi di suatu negara.
Pementasan "Dag Dig Dug" diselenggarakan oleh Teater Populer bersama AP Production dan Bakti Budaya Djarum Foundation.
Baca juga: Teater musikal "Interaksi" dihadirkan kembali pada akhir Agustus
Baca juga: Landung Simatupang peringati 50 tahun berkarya dengan Pentas Ceramah
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025