Bandung (ANTARA News) - Sriwijaya FC berjumpa Semen Padang pada babak final Indonesia Super League 2014 U-21 setelah mengalahkan lawan-lawannya pada babak semifinal di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis.

Sriwijaya lolos ke babak final setelah memenangkan adu penalti dari Persipura 5-4 setelah babak perpanjangan waktu 2x15 menit hasil pertandingan tetap imbang 1-1.

Sedangkan Semen Padang melaju ke babak final setelah mengalahkan Mitra Kukar dengan skor 2-0 (1-0) dalam pertandingan di tempat yang sama. Partai final kedua tim akan digelar di Stadion Si Jalak Harupat pada Minggu (19/10).

Drama adu penalti yang menentukan empat penendang Sriwijaya melesakan empat gol lewat Hafit Ibrahim, Manda Chingi, Randa Saputra dan Djali Ibrahim dan satu penendang Mariando gagal menambah gol.

Sedangkan Persipura pada adu penalti hanya melesakan tiga gol M Tahir, Christovel Sibi dan Andriansyah sedangkan Yoppi dan Haniel P Nabu gagal sehingga kedudukan akhir 5-4.

Dengan sukses menembus final, Sriwijaya tinggal selangkah lagi untuk mempertahankan gelar juara yang mereka raih musim lalu. Sedangkan Persipura untuk kedua kalinya gagal pada babak semifinal.

Pertandingan kedua tim berlangsung ngotot dan berimbang, kiper Teja Pakualam dari Sriwijaya dan Nixon T Adadikam dari Persipura sama-sama tampil prima dengan sejumlah penyelamatan gemilang sepanjang pertandingan.

Pertandingan sempat diwarnai insiden yang melibatkan tim offisial Sriwijaya FC setelah salah seorang official diamankan pasca insiden kesalahpahaman antara pemain kedua tim pada babak kedua perpanjangan waktu. Namun insiden berhasil diredam dan tidak mengganggu pertandingan.

Sempat tertinggal 0-1 oleh Persipura pada babak pertama setelah kebobolan pada menit ke-40 oleh Freddy Jefferson Isir yang memanfaatkan bola muntah tangkapan kiper Teja Pakualam.

Namun pada babak kedua, Sriwijaya yang dilatih Andi Susanto bangkit, tujuh menit pertandingan babak kedua bergulir gelandang Manda Cingi menyamakan kedudukan menjadi 1-1 yang bertahan hingga akhir babak kedua.

Pertandingan yang dipimpin wasit Fahrizal Kahar berlangsung dalam tempo sedang. Namun Sriwijaya yang dimotori oleh kapten tim Hafit Isbrahim dan striker Mariando lebih unggul dalam penguasaan bola.

Sebaliknya Persipura yang dimotori Christovel Sibi unggul dalam serangan balik. Pergerakan cepat tim Jayapura cukup merepotkan barisan pertahanan Sriwijaya.

Bahkan menit ke-22, tim asuhan Jhon Fikar itu mendapat penalti setelah Haniel P Nabu dijatuhkan di kotak penalti. Namun Israel D Fonataba yang menjadi eksekutor gagal melesakan bola setelah tembakannya membentur tiang kiri gawang Sriwijaya FC.

Pergantian pemain dilakukan kedua tim, Sriwijaya menarik M Yogi dengan memasukan Djali Ibrahim, sedangkan pelatih Persipura menarik Israel Fonataba.

Pada babak kedua, Persipura melakukan pergantian efektif. Andriansyah masuk menjadi pengatur serangan sehingga menghidupkan permainan Persipura pada babak perpanjangan waktu.

Akhirnya drama penalti tidak dibisa dihindarkan untuk menentukan pemenang semifinal. Sriwijaya yang gagal melakukan tendangan pertama melalui Mariando, justeru tampil sebagai pemenang dan berhak lolos ke semifinal setelah dua penembak Persipura gagal menjalankan tugasnya.

"Kemenangan ini membuka peluang kami mempertahankan gelar juara yang diraih musim lalu. Ini partai berat dan penuh tekanan, namun akhirnya pemain bisa menyelesaikan dengan baik," kata Pelatih Sriwijaya Andi Susanto.

Ia menyatakan timnya sudah mempersiapkan kemungkinan adu penalti, sehingga pemainnya lebih siap. Meski penendang pertama Mariando gagal namun pemain lainnya tak terpengaruh oleh suasana.

(S033/N002)

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014