Jakarta (ANTARA) - Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) menerapkan inovasi NanoTek untuk memastikan operasi hulu migas yang andal dan selamat.

Pertamina Wira (Perwira) sebutan untuk pekerja Pertamina Abdurrachman Jalaluddin mengatakan bahwa inovasi itu lahir dari upaya tim untuk mengatasi tantangan tingginya tingkat risiko pada pekerjaan penggantian aktuator shut down valve (SDV) di Central Plant Flow Station (CP F/S).

"Selain untuk mengatasi tantangan tingginya tingkat risiko pada stasiun pengumpul dan pengolahan akhir operasi PHE ONWJ, yang berlokasi sekitar 36 kilometer dari pesisir pantai Laut Jawa," kata Abdurrachman dalam keterangan diterima di Jakarta, Jumat.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, tiga Pertamina Wira (Perwira), sebutan untuk pekerja Pertamina, yakni Abdurrachman Jalaluddin, Nano Supriyatno dan Priyo Jatmiko dari fungsi Production and Project menggodok matang metode baru penggantian aktuator SDV dengan menggunakan alat bantu NanoTek.

"Kalau risiko tersebut terjadi, proyeksi kerugian bisa mencapai Rp1,4 miliar. Nilai ini timbul dari tertundanya aliran hidrokarbon karena SDV tertutup," ujar Abdurrachman.

Abe, sapaan akrab Abdurrachman menyampaikan bahwa udara bertekanan tinggi pada mekanisme SDV menjadi ancaman serius bagi pekerja yang beraktivitas di dekat area SDV dan bagi eksekutor yang melakukan pekerjaan penggantian aktuator SDV.

Dia menerangkan bahwa SDV merupakan alat seperti kerangan yang berfungsi mengamankan pipa produksi saat terjadi kondisi anomali seperti tekanan yang diluar batas operasi.

Sebelumnya, sesuai prosedur perusahaan, metode penggantian aktuator dengan cara memasang jalur tambahan untuk suplai SDV guna mempertahankan posisi SDV agar tetap terbuka. Namun, metode itu masih memiliki kekurangan yakni risiko kebocoran pada jalur tambahan tersebut.

Untuk mengatasi potensi masalah itu, lanjut Abe, harus segera dicari solusi alternatif pengantian aktuator.

"Di Pertamina, kami selalu diajarkan untuk memprediksi kondisi terburuk dan membuat mitigasinya. Sehingga kondisi itu tidak sampai terjadi," katanya.

Inovasi NanoTek menjadi metoda alternatif penggantian aktuator dengan aman dan tanpa menyebabkan kehilangan produksi migas. Abe dan tim memastikan bahwa NanoTek mampu mempertahankan posisi SDV tetap terbuka meskipun suplai udara bertekanan dihilangkan.

Dengan adanya NanoTek, risiko kebocoran dan kecelakaan kerja akibat tekanan udara tinggi dapat diminimalisir secara signifikan.

Selain itu, NanoTek juga dirancang untuk mudah dipasang dan kompatibel dengan berbagai jenis aktuator SDV yang digunakan oleh operator industri hulu migas lain.

Pengembangan NanoTek dilakukan melalui berbagai tahap uji coba yang ketat. Proses inovasi dimulai dengan pengajuan desain dan simulasi mekanisme alat bekerja kepada tim manajemen PHE ONWJ.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa setelah disetujui oleh pimpinan, proses dilanjutkan dengan pembuatan alat selama delapan minggu, uji lab ke Laboratorium Center Material Processing and Failure Analysis Universitas Indonesia hingga pengujian alat yang disaksikan oleh tim manajemen PHE ONWJ.

Inovasi tersebut juga sudah dipresentasikan ke operator hulu migas lain seperti Saka Energi, Harbour Energy dan Perusahaan Gas Negara (PGN).

"Harapan kami inovasi ini dapat diterapkan untuk membantu menurunkan risiko pekerjaan serupa di operator hulu migas lain," ungkap Abe.

Ketiga Perwira Pertamina itu berhasil mendobrak metode konvensional dalam penggantian aktuator yang sudah puluhan tahun dijalankan, yang mengacu prosedur migas menjadi lebih andal.

Hal tersebut sejalan dengan komitmen Pertamina dalam memprioritaskan keselamatan operasi dan pekerja dalam aktivitas keseharian operasi hulu migas.

PHE ONWJ merupakan salah satu tulang punggung produksi migas domestik. Menjadi salah satu kontributor minyak mentah terbesar nasional, dari lapangan-lapangan lepas pantai PHE ONWJ menghasilkan 25.269 barel minyak per hari (BOPD) dan 70,67 juta standar kaki kubik gas bumi (MMSCFD) selama 2024.

Baca juga: PHE ONWJ terapkan inovasi EVE Ejector untuk kurangi emisi

Baca juga: PHE ONWJ inisiasi 49 program pemberdayaan masyarakat selama 2024

Baca juga: PHE ONWJ pasang 12 panel surya dukung kemandirian UMKM di Karawang

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025