Jayapura (ANTARA) - Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz Brigadir Jenderal Polisi Faizal Rahmadani meminta seluruh personel yang bertugas untuk meningkatkan kewaspadaan setelah terjadinya penembakan terhadap seorang anggota Polri di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan.
"Kejadian ini merupakan tantangan yang harus kami hadapi sebagai bagian dari tugas menjaga keamanan di Papua. Kami terus memantau perkembangan situasi di lokasi," kata Faizal dalam keterangannya di Jayapura, Papua, Selasa.
Faizal mengatakan Satgas Damai Cartenz terus berkomitmen untuk menciptakan stabilitas di Papua, meskipun menghadapi berbagai ancaman. Namun, pihaknya tetap menjalankan tugas dalam menegakkan hukum dan melindungi masyarakat.
"Kami akan terus hadir di tengah masyarakat Papua untuk menjaga keamanan dan ketertiban," ujarnya.
Baca juga: Kaops akui KKB penembak personel Satgas Damai Cartenz kelompok Askel
Dia menjelaskan saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku penyerangan dan penembakan terhadap anggota Polri
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan membantu memberikan informasi yang dapat mempercepat proses penyelidikan," katanya lagi.
Faizal juga meminta dukungan masyarakat agar peristiwa penembakan ini dapat diselidiki dengan tuntas dan pelaku dapat segera ditangkap.
Baca juga: Kaops: KKB Askel Mabel lakukan 9 kali penembakan di Yalimo
Sebelumnya, pada Jumat (17/1) sekitar pukul 16.30 WIT di sekitar PT AMO terjadi penembakan terhadap Briptu Iqbal Anwar Arif saat melakukan patroli di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan.
Penembakan yang dilakukan kelompok Askel Mabel itu mengakibatkan korban mengalami luka tembak di bagian leher dan dinyatakan gugur dalam tugas.
Saat ini jenazah Briptu Iqbal Anwar sudah diterbangkan ke Jakarta untuk dimakamkan setelah menerima kenaikan pangkat menjadi Brigpol Anumerta.
Baca juga: Kaops: Penembak warga di Yalimo adalah KKB pimpinan Askel Mabel
Baca juga: 30 personel Satgas Damai Cartenz dikirim ke Yalimo cari penembak warga
Pewarta: Ardiles Leloltery
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2025