Terutama keberanian dalam berhadapan dengan mafia migas, serta perusahaan perusahaan migas dan tambang asing yang telah puluhan tahun bercokol...
Jakarta (ANTARA News) - Pengamat Indonesia Mining and Energy Studies (IMES), Erwin Usman, mengharapkan Menteri ESDM Sudirman Said membuktikan diri mampu memberantas mafia minyak dan gas serta menjadikan kedaulatan energi melalui renegosiasi kontrak migas perusahaan asing.

"Terutama keberanian dalam berhadapan dengan mafia migas, serta perusahaan perusahaan migas dan tambang asing yang telah puluhan tahun bercokol di Indonesia seperti Freeport, Newmont, Chevron, Exxon Mobile dan Total," katanya dalam pesan singkat yang diterima Antara, di Jakarta, Rabu,

Ia meragukan kemampuan Menteri Sudirman Said dalam memberantas mafia migas sesuai janji politik Presiden Joko Widodo, karena dia pernah menjadi bagian dari birokrasi di PT Pertamina.

Selain itu, menurut dia, Sudirman Said sampai saat ini juga belum pernah mengemukakan pemikirannya dan pandangan kritisnya terkait kedaulatan energi dan dominasi kepentingan asing di Indonesia.
(Baca juga: Inilah janji Menteri ESDM Kabinet Kerja).

Untuk itulah, kini merupakan saat ajang pembuktian bagi Menteri ESDM Sudirman Said.
(Baca juga: Pembangunan kilang minyak prioritas Menteri ESDM).

Selain pemberantasan mafia migas, menurut Erwin, ada sejumlah tugas strategis lainnya yang perlu segera diselesaikan. Pertama membersihkan birokrasi ESDM dari praktik korupsi. Kedua, mengatasi krisis energi dan subsidi BBM.

Terakhir menuntaskan renegosiasi kontrak karya dan Perjanjian Karya Pengusaha Batubara (PKP2B). "Di mana dominasi modal asing sangat kuat berperan," katanya.

Sementara itu, saat ditunjuk sebagai Menteri ESDM, Sudirman merupakan Direktur Utama PT Pindad. Sebelumnya, dia pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur PT Petrosea Tbk, Group Chief of Human Capital and Corporate Services di PT Indika Energy Tbk, dan Direktur Human Capital di Petrosea (2009--2010).

Sudirman pernah terlibat dalam Transformasi PT Pertamina (Persero), dengan tugas membenahi fungsi Sekretaris Perusahaan (2008), dan Supply Chain Management (2008--2009).

Alumni Universitas George Washington itu memperoleh gelar MBA, dengan konsentrasi Human Resource Management dan Organizational Development.

(M041)

Pewarta: Muhammad Arief Iskandar
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014