Kinerja divisi agribisnis, kontraktor penambangan dan jasa keuangan menunjukkan peningkatan"
Jakarta (ANTARA News) - PT Astra International Tbk (ASII) membukukan laba bersih konsolidasian kuartal keempat tahun fiskal 2014 Rp14,5 triliun, naik moderat 8 persen dari periode sama tahun lalu Rp13,46 triliun.

"Kinerja Grup Astra secara umum cukup memuaskan, meskipun masih dihadapkan pada tantangan kompetisi yang ketat pada bisnis kendaraan roda empat dan penurunan harga batubara. Kami memperkirakan kinerja perusahaan tidak akan banyak berubah hingga akhir tahun," kata Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto dalam siaran pers di Jakarta, Kamis.

Ia mengemukakan bahwa kinerja divisi otomotif mengalami pelemahan akibat penurunan marjin pada sektor kendaraan roda empat. Penjualan mobil Astra secara nasional turun 1 persen, namun penjualan sepeda motor Astra naik 9 persen. Sementara jumlah pembiayaan melalui bisnis pembiayaan otomotif Astra melonjak 11 persen.

Sementara itu, lanjut dia, divisi penjualan alat berat mencatatkan hasil yang sedikit meningkat dibandingkan tahun lalu didorong peningkatan penjualan suku cadang dan jasa purna jual, walaupun penjualan alat berat melemah sebagai dampak melemahnya harga batu bara.

Untuk kinerja keuangan, ia mengemukakan bahwa pendapatan bersih konsolidasian Astra naik 6 persen menjadi Rp150,6 triliun selama sembilan bulan pertama tahun ini dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp141,84 triliun, itu karena peningkatan pendapatan dari sektor agribisnis dan kontrak penambangan.

"Kinerja divisi agribisnis, kontraktor penambangan dan jasa keuangan menunjukkan peningkatan," katanya.

Ia juga mengemukakan bahwa pada periode sama nilai aset bersih per saham perseroan tercatat sebesar Rp2.236 pada 30 September 2014, meningkat sebesar 8 persen dibandingkan dengan akhir tahun 2013 senilai Rp2.073.

Disebutkan juga, utang bersih konsolidasian tidak termasuk bisnis jasa keuangan, tercatat sebesar Rp3,8 triliun meningkat 3 persen dibandingkan dengan akhir tahun 2013. Bisnis jasa keuangan mencatat utang bersih sebesar Rp43,4 triliun, sedikit meningkat dibanding tahun lalu sebesar Rp42,3 triliun.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014