Amman (ANTARA) - Raja Yordania Abdullah II akan bertemu Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih pada 11 Februari, menurut pernyataan kerajaan pada Minggu (2/2).
Kunjungan itu dilakukan atas undangan Presiden AS, demikian disebutkan dalam pernyataan singkat tersebut.
Pekan lalu, Trump mengusulkan agar warga Palestina di Gaza direlokasi ke Yordania dan Mesir, dengan menyebut wilayah tersebut sebagai "lokasi yang hancur" akibat perang Israel.
Namun, usulan itu mendapat penolakan keras dari Amman dan Kairo.
Dalam pertemuan menteri luar negeri enam negara Arab di Kairo pada Sabtu, para pejabat dengan tegas menolak pemindahan paksa warga Palestina dari Gaza serta kembali menyerukan implementasi solusi dua negara untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina.
Pekan lalu, Raja Abdullah berbicara melalui telepon dengan Trump, di mana ia menegaskan pentingnya peran AS dalam mewujudkan perdamaian dan stabilitas di kawasan Timur Tengah.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Dua pekan sejak gencatan senjata, pertukaran tahanan hingga perawatan
Baca juga: Qatar desak tahap kedua negosiasi gencatan senjata Gaza segera dimulai
Baca juga: Sejumlah diplomat akan bertemu di Mesir bahas perkembangan Gaza, UNRWA
Penerjemah: Primayanti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025