Bandung (ANTARA) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat Darwis Sitorus mengungkapkan pemberlakuan diskon tarif listrik PLN, mempengaruhi terjadinya deflasi sebesar 0,68 persen pada Januari 2025 di Jabar.
"Yang berkontribusi adalah sektor perumahan utamanya diskon tarif listrik PLN," kata Darwis di Gedung BPS Jawa Barat, Bandung, Senin.
Lebih lanjut, Darwis menjelaskan menurut komoditas, pada Januari 2025 di Jabar yang memberikan deflasi tertinggi yaitu tarif listrik sebesar 1,36 persen, diikuti bawang merah sebesar 0,02 persen.
Sementara komoditas yang memberikan andil inflasi tertinggi yaitu cabai rawit sebear 0,19 persen, cabai merah sebesar 0,14 persen, minyak goreng sebesar 0,04 persen, bensin dan emas perhiasan masing-masing sebesar 0,03 persen.
Kemudian kata dia, inflasi tahunan (year on year/yoy) sebesar 0,79 persen. Menurut kelompok pengeluaran, yang mengalami deflasi yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 7,89 persen dengan memberikan andil deflasi sebesar 1,34 persen.
Kemudian, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan deflasi sebesar 0,11 persen.
"Selain dua kelompok pengeluaran yang deflasi itu, sembilan kelompok pengeluaran lainnya mengalami inflasi secara month to month (mtm) Januari 2025. Yang mengalami inflasi tertinggi yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,65 persen diikuti kelompok perawatan pribadi dan jasa Lainnya sebesar 0,66 persen," ujar Darwis.
Secara lengkap, seluruh kelompok pengeluaran lainnya mengalami inflasi secara month to month (mtm) Januari 2025 yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,05 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,1 persen, kemudian kelompok kesehatan sebesar 0,42 persen.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025