Dana tersebut, selain untuk bantuan modal, juga digunakan ITS untuk dana operasional dan monitoring hingga dua tahun ke depan."
Surabaya (ANTARA News) - Sebanyak 16 tim mahasiswa ITS Surabaya menerima modal "Studentpreneur" dari Bank Rakyat Indonesia dengan nilai total modal bantuan usaha mencapai Rp600 juta.

"Sejak tahun 2009, kami telah menjalin kerja sama dengan BRI, mulai bantuan fisik hingga beasiswa. Kali ini, BRI kembali menjalin kerja sama dengan memberikan bantuan modal untuk program Studentpreneur ITS," kata Pimpinan BRI Wilayah Surabaya, Dedi Sunardi, Selasa.

Di sela penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tentang bantuan usaha program Studentpreneur ITS bersama Rektor ITS Prof Dr Ir Tri Yogi Yuwono DEA, ia menjelaskan pemberian dana hibah itu merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) BRI dalam membangun masyarakat Indonesia.

"Program CSR kali ini juga fokus pada pemberian dana bantuan untuk Unit Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) dan Pendidikan, di antaranya bantuan modal yang diberikan kepada ITS itu," katanya.

Sementara ini terdapat 16 tim usaha mahasiswa yang dinyatakan lolos proposal bisnis dan berhak menerima dana bantuan tersebut. "Dana itu dapat dijadikan modal untuk mengembangkan bisnis mereka lebih maju dan besar lagi," katanya.

Jumlah dana yang diberikan kepada masing-masing kelompok bisnis bervariasi, yakni berkisar antara Rp9 juta untuk jumlah minimal hingga Rp30 juta untuk jumlah maksimal.

"Dana tersebut, selain untuk bantuan modal, juga digunakan ITS untuk dana operasional dan monitoring hingga dua tahun ke depan," katanya.

Penyerahan bantuan dana hibah tersebut ditanggapi positif oleh Rektor ITS, Prof Dr Ir Tri Yogi Yuwono DEA. Ia berpesan agar dana bantuan tersebut digunakan dengan amanah dan sungguh-sungguh oleh peserta.

"Seorang pengusaha sukses pasti merasa tidak nyaman jika diberi dana bantuan usaha, sehingga besar harapan saya jika kelak kalian sukses, maka kalian akan melakukan hal yang sama untuk negeri ini," katanya.

Tak hanya itu, Tri Yogi juga mengimbau kepada seluruh mahasiswa untuk dapat memanfaatkan fasilitas ITS secara maksimal, seperti Digital Innovation Lounge (DILo) yang merupakan fasilitas inkubator bisnis menggunakan TIK.

"Para peserta dapat menggunakan fasilitas bantuan PT Telkom itu untuk membangun kegiatan komunikasi usaha. Bahkan tak sebatas hal itu, DILo juga berfungsi sebagai tempat edukasi start-up bisnis, uji coba konten, aplikasi hingga proses komersialisasi nantinya," katanya.  (*)

Pewarta: Edy M Ya`kub
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014