Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti bertemu dengan dua duta besar dari benua Amerika yakni Amerika Serikat dan Kanada di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan di Jakarta hari ini.

Mereka membahas berbagai isu pencurian ikan, penipuan hasil perikanan, konservasi keanekaragaman sumber daya hayati laut dan pesisir, mitigasi dan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim serta penguatan kerja sama Selatan-Selatan dan kerja sama tiga pihak (Triangular Cooperation).

"Pertemuan ini membahas upaya memperkuat hubungan bilateral, sekaligus memetakan jalan menuju kemitraan komprehensif dalam pembangunan sektor kelautan dan perikanan bagi kedua negara," papar Susi.

Penguatan hubungan AS-Indonesia ditunjukkan dengan komitmen Pemerintah AS dalam membantu Indonesia memberlakukan moratorium penangkapan ikan di perairan Indonesia yang penting dalam mencegah habisnya sumber daya perikanan dan mengurangi intensitas penangkapan ikan sehingga sumber daya ikan menjadi lestari dan berkelanjutan.

"Saya yakin negara di dunia semua punya kepentingan yang sama atas laut Indonesia bahwa laut kita harus dijaga kelestarian dan keberlanjutan sumber daya perikanannya," kata dia.

Dia mengutarakan aspirasi itu didukung semua negara seperti sebelumnya dinyatakan Malaysia, Filipina, Vietnam, Republik Rakyat Tiongkok, Thailand dan Australia, Norwegia dan sekarang AS serta Kanada.

"Dengan dukungan dari dunia maka kita bisa kelola laut secara lestari dan berkelanjutan sehingga dampaknya bisa diarasakan oleh masyarakat utamanya nelayan. Selain itu, penerapan moratorium ini dapat menjadikan Indonesia dihormati dan dihargai dunia karena Indonesia telah menerapkan tata kelola laut secara lestari," kata Susi.

Duta Besar Amerika Serikat Robert O Blake. Blake menyatakan, Pemerintah AS berkomtimen penuh dalam membantu Indonesia memerangi pencurian ikan dan konservasi maritim.

Sedangkan pertemuan dengan Dubes Kanada, dibahas kerja sama riset dan teknologi pemanfaatan biota laut untuk produk kesehatan dan kecantikan.




Pewarta: Wawan Indrawan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014