... dibandingkan faktor politik, faktor ekonomi sudah relatif terkelola dengan baik... "
Jakarta (ANTARA News) - Adakah hubungan antara perkembangan politik dengan bisnis perbankan? Ada, sebagaimana dinyatakan Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Gatot M Suwondo. 

"Faktor politik yang dinamis akan menyulitkan dalam melakukan pengembangan bisnis. Setiap lima tahun terjadi pemanasan suhu politik," ujar dia, pada Kompas 100 CEO Forum, di Jakarta, Jumat.

Dia menuturkan, dibandingkan faktor politik, faktor ekonomi sudah relatif terkelola dengan baik.

Oleh karena itu, lanjut dia, untuk mendapatkan angka pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi harus ditopang oleh stabilitas politik yang berkelanjutan.

Suwondo mengharapkan, partai politik pendukung pemerintah dan partai oposisi bisa melaksanakan perannya sesuai dengan fungsi dan tugasnya.

"Tetapi, pertumbuhan ekonomi membutuhkan faktor lain sebagai pendorong, yaitu infrastruktur yang memadai," ujar dia.

Dia mengatakan, dari pihaknya sendiri saat ini tengah fokus untuk membiayai pengembangan infrastruktur, karena hal tersebut mutlak dilakukan sebuah negera dalam upayanya menopang pengembangan ekonomi nasional.

"BNI masih menjadi fasilitator untuk membiayai pembangunan infrastruktur," ujar dia.

Ia menambahkan, meski prospek ekonomi di 2015 akan lebih baik, namun ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi.

"Setidaknya, kita sudah didukung oleh jumlah penduduk yang besar, kelas menengah tumbuh, usia produktif besar dan peringkat investasi yang baik," kata Gatot.

Tantangan eksternal yang harus dihadapi Indonesia yakni terkait dengan normalisasi kebijakan moneter Federal Reserve AS, suku bunga ultra-rendah di Eropa, koreksi ekonomi Tiongkok, kondisi geopolitik Ukraina.

"Kalau dari internal, ada risiko yang akan melonjak, apabila pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi serta meningkatnya utang luar negeri swasta yang tidak di-hedging," katanya.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014