Jakarta (ANTARA) - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menyalurkan pembiayaan berkelanjutan sebesar Rp66,50 triliun pada 2024, naik dari Rp57,7 triliun pada 2023.
Portofolio pembiayaan berkelanjutan BSI ditopang oleh pembiayaan sosial yang mencapai Rp52,40 triliun dan pembiayaan sumber daya alam yang berkelanjutan (green financing) Rp14,20 triliun. BSI juga berhasil menerbitkan sustainability sukuk tahap I senilai Rp3 triliun.
“Berbagai langkah implementasi BSI dalam menunjukkan komitmen net zero emission (nol emisi) tersebut menempatkan BSI pada peringkat 4 skor ESG di tingkat global. BSI juga mendukung low carbon economy (ekonomi karbon rendah) pada setiap operasional dan bisnis dan perusahaan,” kata Direktur Utama BSI Hery Gunardi di Jakarta, Kamis.
Dari sisi operasional, komitmen BSI dalam aktivitas di sektor hijau ditunjukkan dengan pemakaian kendaraan operasional ramah lingkungan, membangun gedung ramah lingkungan, termasuk pengelolaan air limbah serta pencahayaan yang hemat energi.
“Selain itu, kontribusi terhadap kemaslahatan umat juga dilakukan untuk program sosial ekonomi, pendidikan, kesehatan, kemanusiaan, dan dakwah serta advokasi,” tambahnya.
Di sisi lain, BSI mengalokasikan 2,5 persen dari laba kotor sebagai zakat perusahaan. Total zakat BSI untuk tahun 2024 sebesar Rp232 miliar, naik 22 persen dari penyaluran pada tahun lalu.
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025