Jakarta (ANTARA) - Personel Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dan Satuan Tugas Sumber Daya Air dikerahkan untuk menangani longsor di Jalan Garuda IV RT 12/03 Kelurahan Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur, yang terjadi pada Selasa (4/2) dini hari.

"Sebanyak delapan personel PPSU dan dua anggota Satgas SDA dikerahkan untuk penanganan rumah tergerus longsor di Jalan Garuda IV RT 12/03 Kelurahan Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (6/2)," kata Kepala Seksi Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Kelurahan Cibubur, Heru Kristianto di Jakarta, Kamis.

Rumah milik Yanto (47) longsor pada Selasa (4/2) sekitar pukul 01.30 WIB saat cuaca diguyur hujan deras. Bagian belakang atau dapur rumah berukuran sekitar 4x3 meter ini habis tanpa sisa.

Seluruhnya tergerus longsor hingga rata dengan tanah. Kedalaman longsor mencapai tiga meter dan puing longsoran masih teronggok di lokasi kejadian.

"Puing bangunan banyak menutupi saluran air Kali Cipinang. Sehingga mengganggu sistem drainase di kali tersebut. Seluruh puing dan sampah yang menyumbat saluran air langsung dibersihkan oleh PPSU," ujar Heru.

Heru menyebutkan, pembersihan ini agar aliran air berjalan normal. Sedangkan Satgas Sumber Daya Air (SDA) melakukan pengukuran lahan yang tergerus longsor maupun yang terdampak.

Baca juga: Jakarta siap hadapi puncak musim hujan

Selain itu, pihaknya menargetkan pembersihan puing ini memakan waktu paling lambat dua hari. Lahan yang sulit dijangkau menjadi kendala utama dalam penanganan di lokasi.

Pihaknya juga sudah koordinasi dengan jajaran Satuan Pelaksana (Satpel) SDA Kecamatan Ciracas dan UPS Badan Air untuk penanganan selanjutnya.

"Material puing yang longsor sangat banyak, khususnya puing bekas tembok, atap rumah maupun lantai. Semua menyatu dengan isi bangunan jatuh ke dasar kali," katanya.

Saat ini Satgas SDA baru melakukan pengukuran area yang tergerus longsor dan terdampak di sebelahnya. Tercatat panjangnya mencapai 12,5 meter dan tinggi 3 meter yang akan dipasangi pondasi cerucuk dengan kayu dolken, kemudian akan dipasangi bronjong batu kali agar tidak terjadi longsor susulan.

Sementara itu, pemilik rumah Yanto mengatakan, saat kejadian cuaca diguyur hujan deras itu dia bersama anggota keluarganya tengah tidur. Tiba-tiba bagian belakang rumahnya longsor hingga ke dasar Kali Cipinang.

"Lagi enak tidur tahu-tahu ada suara gemuruh. Pas dicek bagian belakang rumah sudah habis semua, longsor ke dasar kali," kata Yanto.

Baca juga: Pohon dan tiang listrik roboh akibat longsor turap Kali Utan Kayu

Menurut Yanto, tidak ada korban jiwa maupun luka karena anggota keluarga tidur di kamar tengah dan depan. Hanya saja, dampak longsor itu kini bagian kamar mandi dan dapur kondisi lantainya amblas sekitar 10-15 centimeter (cm), sehingga kondisinya miring dan rawan longsor.

Longsor diduga terjadi karena bantaran Kali Cipinang tidak ada turapnya seperti di wilayah lainnya sehingga kontur tanahnya labil.

Heru berharap ada penanganan cepat dari unit terkait agar tidak terjadi longsor susulan, mengingat rumah tersebut merupakan rumah satu-satunya.

Sementara, Ketua RT 12/03 Cibubur, Sudirman mengucapkan terima kasih dan apresiasi pada pihak kelurahan yang merespons cepat kejadian ini. Pihaknya juga berharap penanganan cepat dilakukan agar tidak terjadi longsor susulan.

"Ini kejadian longsor pertama kali dan mudah-mudahan tidak ada longsor lagi di kemudian hari," katanya.

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025