Jakarta (ANTARA News) - Puluhan orang berpeluh, mengantre dengan sabar di antara lorong-lorong gelap sebuah pusat pelatihan dan riset militer yang kaku.

Di atasnya, layar-layar monitor menampilkan kepanikan di sebuah pusat pengendali NEST, markas militer fiktif yang menjadi pusat kegiatan Pakta Makhluk Luar Angkasa Non-Biologis atau "Non-biological Extraterrestrial Species Treaty".

NEST adalah pusat pertahanan gabungan antara militer manusia dan robot alien, Autobot untuk melawan robot alien jahat; Decepticons.

Tanda bahaya dinyalakan, sirine meraung-raung. Pusat kendali kocar-kacir karena serangan Decepticons.

Di antara kepanikan itu, orang-orang digiring menaiki sebuah mobil robot raksasa warna biru; Autobot Evac, yang menjelma menjadi sebuah mobil.

Orang-orang itu adalah para penumpang wahana "Transformer The Ride" di Universal Studios Singapore, Singapura. Bertiga atau berempat, para trainee dievakuasi masuk ke dalam mobil kargo Evac dengan dibekali kaca mata 3D.

Melalui teknologi super canggih, pengunjung diajak menjelajahi petualangan virtual tiga dimensi, bermain peran menjadi "trainee" atau pasukan yang telah dilatih di NEST untuk menyelamatkan dunia.

Para trainee diberi tahu bahwa mereka harus menyelamatkan pecahan sisa terakhir AllSpark dari tangan Decepticons. Namun sayangnya, begitu para trainee selesai memasang sabuk pengaman, robot kejam Ravage menyeruak masuk menyerang ke pusat NEST dan mencoba untuk mencuri AllSparks. Jeritan kaget karena panik dan suka cita lebur jadi satu, sulit dibedakan. Semua hanya bisa pasrah, menanti adegan selanjutnya.

Beruntung, Bumblebee yang lincah segera datang. Suara radio rusaknya yang riang dengan sedikit lantunan musik cukup menghibur.

Si robot kuning jelmaan mobil Chevrolet Camaro 1975 itu dengan sigap membantu Evac melawan Decepticons dan mengembalikan AllSparks pada Evac.

Evac beserta trainee di dalamnya kemudian menyusuri jalanan di kota yang sudah luluh lantak terkena serangan robot alien.

Dengan bantuan dari Optimus Prime dan Sideswipe, Evac selamat dari tantangan para Decepticons termasuk Grindor, Sideways, Bonecrusher dan bahkan sang raksasa Devastator.

Dalam medan laga fiktif yang tak terelakkan itu, hujaman bola api benar-benar terasa di tubuh para trainee. Tak berbahaya namun cukup membuat keringat dingin. Semua efek tempur dalam adegan film Transformers terasa nyata saat menaiki wahana Transformers Ride-3D.

Adegan meluncur jatuh dari ketinggian gedung lalu masuk ke dalam mulut Devastator terasa seperti sungguhan, membuat penumpang yang duduk paling depan merasa paling terancam nyawanya. Kebasan angin kencang saat Evac meluncur jatuh cukup membuat beberapa penumpang menjerit.

Petualangan semakin seru, berhasil lolos dari Devastator, Evacmasuk lalu terjerumus ke dalam cengkeraman Starscream. Namun dia berhasil melarikan diri dengan bantuan helikopter NEST. Kelegaan itu tak bertahan lama. Starscream yang murka, meludahi Evac, efeknya terasa sebagai cipratan keras air di sekujur tubuh para trainee.

Evac kemudian berusaha untuk membantu Optimus mengalahkan Megatron di atas ketinggian gedung-gedung pencakar langit.

Dan petualangan terus berlanjut. Semua bisa dirasakan jika Anda berkunjung ke taman hiburan waralaba salah satu perusahaan film raksasa di Amerika Serikat; Universal Studios yang ada di Singapura.

Bukan hanya kisah Transformers yang dibawa ke dalam dunia nyata. Beberapa film hits produksi Universal Studios seperti The Mummy, Jurassic Park, Waterworld, Shrek dan Madagascar pun ada kelanjutannya di Universal Studios Singapore (USS).

USS meniliki 24 wahana yang tersebar di 7 zona; Hollywood, New York, Sci-Fi City, Ancient Egypt, The Lost World, Far Far Away, dan Madagascar. Zona New York dan Zona Hollywood adalah daerah wajib foto.

Hollywood Boulevard benar-benar pindah ke Singapura, lengkap dengan Walk of Fame berlatar belakang-kan suasana New York dan Hollywood ditambah tokoh-tokoh Universal Studios seperti Minions dari film Despicable Me dan Betty Boop yang seksi tapi kekanakan Sementara zona yang lain adalah gabungan dari semua keseruan kisah-kisah film yang sesuai dengan tema zona-nya.

Misalnya saja, zona "Far Far Away" merupakan zona yang terinspirasi dari karya DreamWorks Animations pada kisah dongeng film Shrek. Di sana pengunjung diajak merasuki dunia Shrek yang sebenarnya, di mana istana Far Far Away berdiri dengan megahnya di zona ini.

Lagu-lagu soundtrack film yang dinyanyikan para bintang seperti Mike Myers, Eddie Murphy, Antonio Banderas dan Cameron Diaz mengalun-alun lembut dari pengeras suara.

Di zona itu, kisah Shrek berlanjut. Setelah Lord Farquaad tewas di film, di USS arwahnya bangkit kembali menghantui Shrek dan Fiona. Dia masih menginginkan Fiona untuk jadi "ratu arwah"-nya. Dengan berbagai atraksi yang ditawarkan itu, bisa dibilang USS adalah deatinasi perjalanan suci-nya para moviegoers.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014