Jakarta (ANTARA) - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memberikan pelatihan terhadap seratusan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) binaan agar naik kelas dan berdaya saing, guna membentuk kemandirian ekonomi yang berkelanjutan.
"Kementerian BUMN kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong peningkatan kompetensi pelaku UMKM di Indonesia. Hal ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo untuk mewujudkan ekonomi mandiri dan berkelanjutan," kata Menteri BUMN Erick Thohir sebagaimana keterangan di Jakarta, Jumat.
Erick menegaskan pentingnya pelatihan dan pengembangan keterampilan sebagai langkah strategis untuk memperkuat daya saing UMKM pada tingkat nasional maupun global.
Sementara itu, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menjelaskan bahwa kegiatan pelatihan “UMKM Naik Kelas” yang digelar di Kota Semarang merupakan bagian dari upaya Kementerian BUMN untuk mendorong transformasi UMKM.
Hal itu juga merupakan tindak lanjut dari peluncuran aplikasi Naksir UMKM yang telah berhasil mengumpulkan data potensi UMKM secara nasional.
Aplikasi itu dirancang untuk memfasilitasi pengelolaan dan pengembangan UMKM, membantu pelaku usaha meningkatkan efisiensi bisnis, memperluas jangkauan pasar, serta merespons tren pasar dengan lebih cepat.
Selain itu, Naksir UMKM juga memudahkan pemangku kepentingan dalam memantau kemajuan UMKM dan membangun kolaborasi antarpelaku usaha.
“Selama lima tahun terakhir, kami telah bertemu dengan ribuan UMKM, menyelenggarakan berbagai pameran, dan memberikan pelatihan di berbagai daerah," kata Arya.
Dari pengalaman tersebut, lanjut Arya, pihaknya menyadari bahwa langkah pertama untuk membantu UMKM naik kelas adalah memahami di level mana mereka berada.
"Oleh karena itu, kami mengembangkan aplikasi Naksir UMKM untuk mengidentifikasi kekuatan dan area yang perlu ditingkatkan,” ucap Arya.
Pelatihan yang diselenggarakan di Grasia Convention Semarang itu diikuti oleh 130 pelaku UMKM binaan Rumah BUMN dan 30 fasilitator Jawa Tengah.
Arya menuturkan bahwa kegiatan itu menjadi bukti nyata komitmen Kementerian BUMN dalam memberikan dukungan konkret kepada UMKM, khususnya di daerah. Pelatihan mencakup berbagai aspek, mulai dari manajemen keuangan, pemasaran digital, hingga strategi ekspansi bisnis
“Saat ini, fokus kami adalah mengembangkan program pelatihan yang dirancang khusus untuk membantu UMKM naik kelas,” jelas Arya.
Kementerian BUMN berkomitmen untuk terus memberikan dukungan yang lebih komprehensif kepada UMKM, baik melalui program pelatihan, pendampingan, maupun fasilitasi akses pasar dan pembiayaan.
Dengan adanya program ini, Kementerian BUMN berharap dapat memperkuat fondasi ekonomi kerakyatan dan mendorong terwujudnya kemandirian ekonomi nasional, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo.
Sementara itu, Corporate Secretary SIG Vita Mahreyni mengatakan, sebagai perusahaan yang memiliki komitmen kuat menjalankan praktik bisnis berkelanjutan berdasarkan pilar-pilar ESG (Environmental, Social, and Governance), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) mendukung inisiatif Kementerian BUMN untuk mewujudkan visi ekonomi Presiden Prabowo yang mandiri dan berkelanjutan melalui Pelatihan UMKM Naik Kelas.
Dalam kegiatan tersebut, SIG mengikutsertakan tiga fasilitator dan lima UMKM binaan yang bergerak di bidang fesyen dan kuliner.
Vita menilai bahwa kegiatan pelatihan UMKM Naik Kelas sejalan dengan semangat dan inisiatif pihaknya untuk terus memajukan UMKM melalui program pendampingan secara menyeluruh dan berkelanjutan, termasuk UMKM yang berada di bawah naungan Rumah BUMN SIG di Rembang, Jawa Tengah.
Program pendampingan di antaranya difokuskan pada pengembangan produk, perluasan akses pasar, hingga pemanfaatan teknologi digital.
Ia mengaku bahwa SIG telah melahirkan banyak pengusaha lokal yang sukses mengembangkan bisnis mereka sehingga turut berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian daerah dan membantu pemerintah mengatasi pengangguran dengan membuka lapangan pekerjaan.
"Sejak beroperasi pada 17 Agustus 2020, RB Rembang telah berhasil mendampingi 495 UMKM dan berkontribusi dalam penyerapan hingga 1.869 tenaga kerja lokal. RB Rembang juga berhasil mencatatkan transaksi mencapai Rp 4,62 miliar selama 4 tahun berdiri,” kata Vita.
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2025