Yogyakarta (ANTARA News) - Mendapatkan amanah mengurusi dunia pendidikan dan kebudayaan pada Kabinet Kerja, pikiran Anies Baswedan langsung tertuju kepada guru-gurunya.

Dia lalu berniat mengunjungi sekolah tempat dia menimba ilmu dulu untuk menemui mereka.

Niatnya itu akhirnya kesampaian dua minggu setelah dia dilantik menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

"Saya adalah contoh hasil pendidikan republik ini. Pengalaman pendidikan yang didapat di SD ini memiliki dampak besar bagi saya," kata Anies di depan para guru dan temannya semasa sekolah di SDN Percobaan 2 Yogyakarta, Minggu (9/11) siang.

Anies mengunjungi sekolah ini untuk meminta restu dan doa dari para gurunya karena akan mengurusi sebanyak 230 ribu sekolah di Indonesia.

"Alhamdulilah bapak dan ibu segar, senang bertemu lagi. Saya mohon didoakan," kata Menteri Anies.

Meski lulus SD pada 1982, ingatannya masih cukup tajam.

Saat mengawali perbincangan, Anies menyebutkan satu per satu nama guru SD-nya.

"Pak Sukir, Pak Sundari, Pak Sudarman, Pak Sidal, Ibu Sumiyati dan termasuk teman-teman SD Nita dan Nuri," katanya.

Sidal Wiranto, guru matematika Anies saat kelas 5 mengatakan, nilai matematika Anies tergolong bagus.

Dia merasa bangga menjadi gurunya. "Orang tuanya (Anies) supel dengan saya," katanya.

Usai mengunjungi SD-nya, Anies yang didampingi istrinya melanjutkan silaturahmi dengan guru-gurunya di SMPN 5 Yogyakarta. (Kemdikbud/PIH/Agung SW)

Editor: Copywriter
Copyright © ANTARA 2014