Beijing (ANTARA) - China mempertahankan posisinya sebagai negara perdagangan barang terbesar di dunia dalam delapan tahun terakhir, demikian disampaikan regulator bea cukai negara itu pada Jumat (7/2).

Total nilai impor dan ekspor barang China melampaui 43 triliun yuan (1 yuan = Rp2.241) atau sekitar 6 triliun dolar AS (1 dolar AS = Rp16.330) untuk pertama kalinya tahun lalu, naik 5 persen secara tahunan (year on year/yoy), menurut Sun Meijun, kepala Partai di Administrasi Umum Kepabeanan (General Administration of Customs/GAC) China.

Pada 2024, GAC memperkenalkan dan menerapkan 16 langkah yang bertujuan untuk lebih mengoptimalkan lingkungan bisnis di pelabuhan dan memfasilitasi perdagangan untuk perusahaan sepanjang tahun, kata Sun pada konferensi kerja bea cukai nasional.

Pemangkasan tarif dan berbagai jenis kebijakan preferensi tarif diberlakukan, menghasilkan total pengurangan atau pengembalian pajak sebesar 282,9 miliar yuan, jelas Sun.

Tahun lalu, 111 jenis produk pertanian dari 62 negara dan kawasan diizinkan untuk diimpor ke China, 14 pelabuhan baru dibuka atau menerapkan langkah-langkah keterbukaan lebih lanjut, dan tujuh pusat logistik berikat didirikan, menurut Sun.

Sambil terus mendorong kebijakan dan langkah-langkah yang sudah ada, GAC akan memperkenalkan langkah-langkah khusus untuk mempromosikan perdagangan luar negeri, tambah Sun.

Pewarta: Xinhua
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2025