Tripoli (ANTARA News) - Dua bom mobil meledak, Ahad (9/11), di satu kota kecil di Libya Timur, ketika Perdana Menteri Abdullah Ath-Thinni bertemu dengan Utusan Khusus PBB untuk Libya Bernardino Leon, tapi tak ada laporan mengenai korban jiwa.

"Dua bom mobil meledak di halaman Direktorat Keamanan Nasional Shahat --1.230 kilometer di sebelah timur Tripoli, Ibu Kota Libya. Sangat mungkin bahwa kedua kendaraan itu ditujukan kepada markas yang terletak di sebelah Direktorat tersebut," kata pejabat keamanan itu, yang tak ingin disebutkan jatidirinya.

"Penghalang kokoh didirikan di luar markas pemerintah, sehingga membuat sulit setiap pelaku teror untuk masuk. Oleh karena itu, kedua bom mobil tersebut meledak di dekat Direktorat saat Perdana Menteri Abdullah Ath-Thinni bertemu dengan utusan PBB untuk Libya Bernardino Leon dan delegasi yang menyertainya," kata sumber itu.

"Ledakan tersebut mengakibatkan kerusakan materil, tapi tak seorang pun cedera," kata sumber itu, sebagaimana dikutip dari Xinhua, Senin siang.

Ia mengatakan, "Perdana Menteri Libya tersebut dan delegasi tamunya meninggalkan tempat itu setelah ledakan dan mereka semua selamat tanpa cedera."

Pemerintah sementara Libya berpusat di Kota Shahat untuk sementara setelah anggota milisi bersenjata mengambil-alih kendali atas Ibu Kota Libya, Tripoli, pada Agustus. Mereka memaksa parlemen yang baru dipilih untuk sementara berpusat di Kota Tobruk, Libya Timur.

Pada awal 2012, rombongan mantan utusan PBB untuk Libya Ian Martin beberapa kali menjadi sasaran serangan teror di Benghazi, yang telah menyaksikan beberapa serangan terhadap misi asing termasuk serangan terhadap kedutaan besar AS pada 11 September 2012, sehingga menewaskan empat diplomat, termasuk duta besar Christophe Stephens, demikian Xinhua melaporkan.

(C003)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014