Surabaya (ANTARA News) - Penjualan pendingin ruangan (Air Conditioner/AC) di Surabaya dalam beberapa waktu terakhir cenderung meningkat diduga dampak peningkatan suhu udara di wilayah tersebut yang cenderung meningkat ketimbang kondisi normal. Informasi yang dihimpun dari sejumlah toko penjual pendingin ruangan di Surabaya, Selasa, menyebutkan, penjualan alat pendingin ruangan menunjukkan peningkatan dua-hingga tiga kali lipat sejak suhu udara di Surabaya meningkat dari kondisi normal. "Penjualan memang cenderung meningkat. Tapi, kami tidak tahu penyebabnya. Mungkin karena suhu udara yang panas akhir-akhir ini," kata pramuniaga "Hartono Elektronika" di Jalan Kertajaya dan "Mart Electronic" di Jalan HR Muhammad Surabaya. Menurut informasi dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Maritim, Tanjung Perak, Surabaya, suhu udara di wilayah Jatim, khususnya Surabaya, dalam beberapa waktu terakhir relatif tinggi, berkisar antara 36-37 derajat Celcius. Bahkan, dua hari lalu suhu udara menembus 37,2 derajat Celcius. Peningkatan suhu udara tersebut sebagai dampak munculnya gumpalan awan-awan konventif di perairan laut Jawa, kendati gumpalan awan itu tidak berpotensi hujan. Sementara itu, permintaan pembeli cukup beragam, tidak tergantung pada salah satu nama produk AC yang ditawarkan seperti Panasonic, Thosiba, Sharp, LG, Haier, Honsou, Changhong ataupun Samsung. Pembeli, kata sejumlah pramuniaga toko penjual AC, biasanya menyesuaikan dengan tingkat kebutuhan dan kesesuaian anggaran mereka. Tapi, selama ini penjualan AC yang cukup tinggi, khususnya untuk keperluan rumah tangga, AC yang berkekuatan 0,5 -1 PK. Harga produk berkisar Rp1,7 juta hingga Rp4 juta, tergantung kekuatan dan merek.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006