Jakarta (ANTARA News) - Sejak awal terbentuk tanggal 17 Juli 1985, Pramuka Saka Bakti Husada sudah menjadi teladan bagi kaum muda dalam menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Saka Bakti Husada juga berhasil mencitrakan kaum muda yang tidak merokok dan anti-narkoba, serta menjadi kader kesehatan yang berperan dalam pendidikan sebaya di lingkungan gugus depan dan atau unit pangkalan kegiatan Saka Bakti Husada (SBH) di berbagai lokasi di daerah.

Anggota Pramuka Saka Bakti Husada kini sampai 600.000 orang atau 2,5 persen dari seluruh anggota Pramuka yang jumlahnya 22 juta orang. Mereka tersebar di seluruh provinsi serta kabupaten/kota di Indonesia.

Menteri Kesehatan selaku Ketua Majelis Pembimbing Nasional Satuan Karya Pramuka Bakti Husada pada 22 September 2014 memberikan penghargaan kepada 15 pemimpin Pramuka Saka Bakti Husada Tingkat Nasional di Jakarta.

Penghargaan berupa Lencana Darmabakti diberikan kepada dr. Anung Sugihantono, M.Kes.

Sementara Lencana Pancawarsa I diberikan kepada dr. Supriyantoro, Sp.P, MARS; dr. Ratna Rosita, MPH; dr. Asjikin Iman Hidayat Dachlan, MHA; dr. Yudi Prayudha; dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes; dr. H. Andi Muhadir, MPH; dr. Desak Made Wismarini, MKM; drg. Usman Sumantri, M.Kes; Drs. Bayu Teja Muliawan, M.Pham, MM, Apt; drh. Wilfried Hasiholan Purba, MM, M.Kes; drg. Kartini Rustandi, M.Kes; Dr. Ir. Bambang Setiaji, M.Kes; Sugiharto, SKM, M.Kes; dan Febrima Wulan, SKM.

Selain itu ada lencana Pancawarsa yang diberikan kepada pemimpin Saka Bakti Husada Tingkat Nasional atas jasa dalam membina dan mengembangkan gerakan Pramuka selama lima tahun atau kelipatan lima tahun.

Ia menambahkan, tantangan Saka Bakti Husada ke depan adalah memberikan keterampilan kepada anggota supaya mereka punya bekal hidup.

"Tidak semua peserta didik berkesempatan memperoleh pendidikan tinggi. Bila saja SBH berhasil menciptakan lapangan pekerjaan, maka inilah sumbangan bagi masyarakat dalam mengatasi pengangguran. Galilah setiap krida dan kecakapan yang dapat dikembangkan menjadi job creation yang berpotensi menjadi life skill kelak," kata Menteri Kesehatan.

(Informasi ini disiarkan dengan dukungan Kementerian Kesehatan)

Editor: Copywriter
Copyright © ANTARA 2014