Jakarta (ANTARA News) - Anggota DPR Muhammad Romahurmuziy yang juga cicit dari KH Wahab Chasbullah, menghadiri kegiatan doa dan syukuran atas penganugerahan gelar pahlawan nasional untuk KH Wahab Chasbullah yang diselenggarakan PBNU, di Jakarta, Senin (10/11) malam.

KH Wahab Chasbullah (1888-1971), pendiri Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tombak Beras Jombang adalah salah satu perintis, pendiri, dan penggerak Nahdlatul Ulama yang mendapat penganugerahan gelar pahlawan nasional dari negara menjelang Hari Pahlawan 2014.

Hadir dalam syukuran tersebut antara lain Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Wakil Ketua Umum PBNU Asad Said Ali, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar, Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri, Menpora Imam Nahrawi, dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

Hadir juga perwakilan dari keluarga besar KH Wahab Chasbullah, di antaranya adalah ketiga anaknya yakni Mahfudhoh Ali Ubaid, Munjidah (Wakil Bupati Jombang), dan Muhammad Hasib Wahab (Gus Hasib).

Menurut Romahurmuziy, penganugerahan gelar pahlawan nasional kepada KH Wahab merupakan perhargaaan tinggi terhadap tokoh NU yang ikut mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

"Saya kira ini adalah penghargaan besar bagi keluarga besar NU, karena salah satu putra terbaik NU mendapat penghargaan sedemikian tinggi," kata Romahurmuziy.

Anggota DPR RI ini menjelaskan, keagamaan dan perjuangan membangun negara tidak bisa bisa dipisahkan.

KH Wahab, kata dia, semasa hidupnya sangat tekun mengajar di pesantren sekaligus melakukan moderasi berpolitik.

"Beliau selalu mengutamakan kepentingan bangsa dibandingkan kelompok. Mbah Wahab dikenal dengan semangatnya menggelorakan cinta tanah air pada pergerakan," katanya.

Kiai Wahab aktif sejak zaman pergerakan, antara lain dengan mendirikan organisasi Sarikat Islam cabang Mekkah, Nahdlatul Wathan (organisasi kebangsaan bersama KH Mas Mansur), Syubbanul Wathan (gerakan pemuda kebangsaan), Nahdlatuttujjar (Gerakan Kebangkitan Para Pedagang), Tashwirul Afkar (forum pencerahan pemikiran), Islamic Studi Club bersama dokter Soetomo (pendiri Boedi Otomo), serta Komite Hijaz yang menjadi embrio berdirinya Nahdlatul Ulama (NU).

"Komite Hijaz ini yang meminta kepada Raja Saudi agar makam Rasullah tidak dibongkar," kata Said Aqil.

Kiai Wahab juga yang menginisiasi lahirnya Laskar Hizbullah dan Barisan Kiai yang terlibat dalam perang 10 November 1945, yang kini diperingati sebagai Hari Pahlawan.

KH Wahab Chasbullah mendapat anugerahi gelar pahlawan nasional dari negara Indonesia pada 7 November 2014 bersama Letjen TNI (Purn) Djamin Ginting, Sukarni Kartodiwirjo, dan HR Mohammad Mangoendiprojo.

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014