Bandung (ANTARA) - Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Jawa Barat terus berupaya memperkuat kesehatan mental mahasiswa guna mencegah kasus bunuh diri di lingkungan kampus.
Kepala Kantor Hubungan Masyarakat UPI Suhendra di Bandung, Minggu, mengatakan pihak kampus memiliki langkah preventif, kuratif, dan antisipatif untuk menangani masalah mental mahasiswa.
“Kami memahami bahwa prestasi akademik tidak selalu sejalan dengan kesehatan mental mahasiswa. Oleh karena itu, UPI mengoptimalkan peran pembimbing akademik agar lebih aktif mendeteksi dini permasalahan yang dihadapi mahasiswa,” katanya.
Ia mengatakan upaya preventif dilakukan dengan mengoptimalkan peran pembimbing akademik dalam mendampingi mahasiswa, baik dalam aspek akademik maupun non-akademik.
“Memang sebutan pembimbing akademik relatif sepertinya berkaitan akademik saja begitu. Padahal sangat mungkin non-akademik jauh lebih dahsyat perannya terhadap masalah mental,” kata dia.
Pihaknya tengah merancang pelatihan bagi pembimbing akademik agar dapat lebih memahami psikologi mahasiswa.
“Mungkin dengan menggunakan pendekatan-pendekatan yang sangat humanis sehingga sebelum terjadi apa yang tidak diharapkan, para mahasiswa lebih terlayani dengan baik,” kata dia.
Suhendra menyebut UPI juga memiliki Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) serta Bimbingan Konseling dan Pengembangan Karir (BKPK) sehingga dapat memberikan lingkungan kampus yang aman dan nyaman.
“Banyak mahasiswa yang awalnya tertutup kini mulai lebih terbuka dalam menyampaikan permasalahan mereka. Kami memastikan kerahasiaan mereka tetap terjaga,” kata dia.
Baca juga: Unej perkuat layanan konseling usai insiden meninggalnya mahasiswa
Baca juga: ITB rutin beri tes psikologi-layanan konseling, tekan kasus bunuh diri
Baca juga: Wali kota Semarang prihatin atas dua kasus bunuh diri mahasiswa
Pewarta: Rubby Jovan Primananda
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025