Yerusalem (ANTARA) - Pasukan Israel mulai menarik diri dari sebuah daerah kunci di Gaza, sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas yang mulai berlaku bulan lalu, demikian diungkap seorang pejabat Pemerintah Israel pada Minggu (9/2).

Pejabat yang enggan disebut namanya tersebut mengatakan kepada Xinhua bahwa penarikan mundur pasukan dari daerah yang disebut Israel sebagai Koridor Netzarim, sebuah jalur yang membagi Gaza menjadi zona utara dan selatan, dijadwalkan rampung pada Minggu (9/2) malam waktu setempat.

Militer Israel sebelumnya mendirikan pos-pos di koridor tersebut selama masa serangannya yang berlangsung 15 bulan di Gaza. Seorang pejabat keamanan Israel, yang berbicara kepada Xinhua secara anonim mengatakan militer Israel sedang bersiap untuk mengimplementasikan perjanjian itu sesuai dengan pedoman dari eselon politik.

Rekaman yang beredar di media sosial menunjukkan tentara membakar perabotan dan kotak-kotak tak teridentifikasi di pangkalan mereka, dengan seorang tentara terdengar berteriak, "Kami tidak akan menyisakan apa pun untuk warga Gaza."

Gencatan senjata selama 42 hari antara Israel dan Hamas mulai berlaku pada 19 Januari. Berdasarkan kesepakatan tersebut, Israel berkomitmen akan menarik pasukannya dari daerah itu.

Kini, dengan gencatan senjata sudah berjalan lebih dari separuh waktu yang ditentukan, negosiasi yang dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat (AS) akan menentukan apakah gencatan senjata akan berlanjut ke fase kedua, yang akan mencakup pembebasan lebih banyak sandera dan tawanan Palestina.

Foto udara yang diambil pada 27 Januari 2025 menunjukkan para pengungsi dalam perjalanan pulang ke utara Jalur Gaza, dekat kamp pengungsi al-Nuseirat di Jalur Gaza tengah. ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad

Pewarta: Xinhua
Editor: Benardy Ferdiansyah
Copyright © ANTARA 2025