Medan (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia Badikenita Br Sitepu mengatakan lomba olah vokal solo daerah dengan irama musik berbagai etnik Sumatera Utara dapat melestarikan budaya leluhur di wilayah ini.
"Lomba vokal daerah merupakan wujud untuk menjaga dan melestarikan budaya masing-masing di setiap daerah di Sumut," ujar Badikenita di Medan, Senin.
Badikenita mengatakan apalagi lomba tersebut menampilkan berbagai multi etnis yang berada di wilayah Sumut seperti Karo, Mandailing, Pakpak Bharat, Tionghoa, Toba, Melayu, Nias, dan lainnya.
Lebih lanjut dia mengatakan kegiatan ini juga untuk memperkenalkan secara luas kegiatan ini dengan harapan peserta bisa menjadi bagian dari kemajuan daerah untuk memperkenalkan budaya masing-masing.
Baca juga: Komisi X DPR RI harap musik tradisional daerah dilestarikan
"Karena kami khawatirkan Pakpak Bharat, sebenarnya unik tapi tidak banyak yang meneruskan, dan lagu tidak ada yang top. Tapi kalau Toba, Mandailing, dan lainnya banyak," ucapnya.
Dengan adanya perlombaan tersebut yang memasuki grand final yang diadakan di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sumatera Utara, kata dia, dapat memperkuat budaya daerah masing-masing.
Baca juga: Bupati Buleleng dorong musik di daerah kembali menggeliat
"Selain itu setiap kepala daerah maupun pemangku kepentingan lainnya dapat menjadi pencari bakat untuk membuat suatu kegiatan atau lainnya," ucap Badikenita.
Lomba bertajuk Vokal Solo dan Musik Tradisional Sumatera Utara memasuki grand final pada Jumat (14/2) dengan 17 peserta.
Pembina vokal dan juri Vokal Solo dan Musik Tradisional Sumatera Utara Sapna Sitepu mengatakan lomba vokal solo ini tradisional ini untuk mengangkat nilai leluhur yang hampir punah.
"Kami menilai nanti dari materi suara, teknik vokal, kreativitas, ciri khas lagu, dan lainnya," ucap Sapna Sitepu.
Baca juga: Konser musik virtual "Indonesia Maju" dimeriahkan RAN hingga Slank
Pewarta: M. Sahbainy Nasution
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025