Jakarta (ANTARA News) - Anggota Tim Sembilan Kasus Bank Century yang juga anggota DPR RI, Mukhamad Misbakhun, berharap DPR RI periode 2014-2019 mempunyai gebrakan yang lebih besar dibanding periode sebelumnya.

Menurut Misbakhun, DPR RI periode 2009-2014 telah membentuk Pansus  Hak Angket Bank Century.

"Pansus Hak Angket Bank Century adalah pencapaian tercapai dengan ditandatangani oleh 503 anggota DPR ( diantaranya 144 surat dukungan suara dari fraksi Partai Demokrat). Ini adalah satu-satu pansus yang menang melawan pemerintah. DPR sekarang seharusnya punya monumental yang lebih heroik dari yang dulu dibanding dengan pembentukan Pansus Bank Century," kata Misbakhun saat peluncuran buku "Tim Sembilan Membongkar Skandal Century" yang ditulis oleh Monang Sinaga di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu.

Salah satu anggota Tim Sembilan kasus Bank Century, Bambang Soesatyo sepakat dengan apa yang disampaikan oleh Misbakhun. Bahkan, salah satu usulan yang lebih menarik, yakni pembentukan Pansus Hak Angket Trans Jakarta.

"Awalnya kami pesimis soal hak angket Bank Century karena kami bagian dari Sekretariat Gabungan. Apa yang dikatakan oleh Misbakhun saya setuju. Saya mengusulkan agar DPR RI 2014-2019 membentuk Pansus Angket Trans Jakarta. Skandal paling dekat adalah skandal Trans Jakarta," kata Bambang Soesatyo

Terkait dengan akhir dari kasus Bank Century ini, dirinya mendapat kabar bahwa akan ada tersangka baru dalam kasus Century, diatas Budi Mulya.

"Saya dengar sayup-sayup dalam waktu dekat akan ada tersangka baru.,"  kata Sekretaris Fraksi Partai Golkar itu.

Sedanglkan Lili Wahid menyatakan,  kasus Bank Century merupakan perjuangan panjang. Dukungan masyarakat terhadap Bank Century sangat besar.

"Saya yang dianggap paling tua adalah sebagai penjaga moral bagi anak-anak muda yang menyuarakan kebenaran dan sampai hari ini kita jaga. Saya sangat yakin ada proses lanjutan dalam kasus ini," kata Liili Wahid.

Hadir dalam peluncuran buku tersebut, hadir Lili Wahid, Misbakhun, Bambang Soesatyo, Akbar Faizal, Chandra Tirta Wijaya, Hendrawan Supratikno. Selain itu, juga ada Direktur Formappi, Sebastian Salang, pengamat politik, Yunarto Wijaya.

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014