Beijing (ANTARA) - China pada Senin (10/2) merilis kebijakan pelonggaran visa baru yang memungkinkan kelompok wisatawan dari negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk mengunjungi Xishuangbanna, sebuah destinasi wisata populer di Provinsi Yunnan, China barat daya, tanpa visa hingga enam hari.

Langkah ini bertujuan untuk menggenjot pariwisata di China barat daya. Kebijakan itu juga diharapkan dapat memperluas keterbukaan, meningkatkan pertukaran antarmasyarakat, serta membantu memperdalam kemitraan strategis komprehensif China-ASEAN, ungkap Administrasi Imigrasi Nasional (National Immigration Administration/NIA) China dalam sebuah pernyataan.

NIA menambahkan bahwa kelompok wisatawan dari negara-negara anggota ASEAN yang diorganisasi oleh agen-agen perjalanan China dapat memasuki Xishuangbanna via Bandar Udara Internasional Gasa Xishuangbanna, pelabuhan kereta Mohan, dan pelabuhan jalan raya Mohan.

Negara-negara anggota ASEAN terdiri dari Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

China terus melonggarkan kebijakan visanya guna meningkatkan keterbukaan dan pertukaran antarmasyarakat, sehingga memungkinkan lebih banyak pelancong dan pebisnis asing mengunjungi negara itu tanpa visa.

Hingga saat ini, China telah membuat perjanjian timbal balik pembebasan visa yang komprehensif dengan 25 negara, menerapkan kebijakan bebas visa unilateral untuk 38 negara, dan memberlakukan kebijakan bebas visa transit untuk 54 negara.

Berkat kebijakan pembebasan visa dan langkah-langkah fasilitasi tersebut, semakin banyak pelancong asing mengunjungi China selama masa liburan Festival Musim Semi 2025, yang berlangsung dari 28 Januari hingga 4 Februari.

Menurut NIA, China mencatatkan 958.000 perjalanan lintas perbatasan yang dilakukan oleh warga asing selama masa liburan tersebut. Angka ini meningkat 22,9 persen dibandingkan periode liburan Festival Musim Semi tahun lalu.

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2025