Jakarta (ANTARA News) - Direktur Archipelago Solidarity Foundation, Engelina Pattiasina mengatakan, Indonesia harus jadi pemain utama dalam bidang maritim.

"Sebab kita memiliki semua yang dibutuhkan untuk menjadi poros maritim. Karena itu membiarkan Indonesia menjadi bagian dari Jalur Sutera Maritim (JSM) akan sangat berpotensi untuk bergesekan dengan aspek kedaulatan. ," kata Pattiasina di Jakarta, Kamis.

Untuk itu, katanya, Indonesia jangan jadi menjadi penari  dengan gendang yang ditabuh orang lain.  "Sebagai bangsa yang merdeka, tentu pemerintahan Jokowi-JK menyadari dan akan menghindari hal itu," katanya lagi.

Ia juga menambahkan, publik belum mendapat elaborasi lebih lanjut mengenai konsep poros maritim yang digagas oleh Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Padahal, konsep poros maritim dunia ini mengandung dimensi internasional, regional dan domestik serta menyangkut multisektor dan kepentingan.

"Ketidakjelasan konsep poros maritim dunia ini menimbulkan kekuatiran, kebijakan maritim Indonesia bakal menjadi pelengkap konsep besar Jalur Sutera Maritim (JSM) dari negara Tiongkok. Sebab konsep JSM ini sangat strategis dan diperkirakan akan tetap diwujudkan kalau melihat keseriusan dari Tiongkok dalam mengkampanyekan gagasan JSM ini," kata Pattiasina.

Tantangan Jokowi-JK, sambungnya, adalah bagaimana melahirkan satu konsep yang menaikkan daya tawar Indonesia di mata dunia internasional tentang maritim.

"Setidaknya ada fakta yang patut menjadi acuan penting dan menjadi peluang besar dalam upaya pengembangan maritim," kata dia.

Adapun fakta yang bisa dijadikan landasan oleh Jokowi-JK adalah, pertama, keberaaan sebagai negara kepulauan menjadikan Indonesia sebagai surga Biodiversity terbesar dunia.

Kedua, sebagian besar wilayah Indonesia adalah lautan dan mengandung posisi strategis, baik dari aspek pertahanan, keamanan, politik, ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan.

Fakta lainnya, ujar Pattiasina, Indonesia diapit oleh dua benua dan dua samudera serta berbatasan dengan 10 negara.

"Dengan kenyataan ini, pemerintahan Jokow-JK sudah tepat mengusung gagasan menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Tapi sejauh ini belum terlihat konsep poros maritim yang diinginkan. Jika mau jadi pemain utama, tidak ada pilihan lain selain JSM," katanya.

Adapun tawaran yang lebih menarik dan bisa menjadikan Indonesia sebagai pemain utama adalah dengan membentuk Jalur Rempah Maritim (JRM). Jalur ini katanya, pernah digunakan untuk mengontrol ekonomi dunia.

"Tentu saat ini, jalur ini tidak relevan lagi untuk sekedar berdagang rempah. Tapi jalur ini akan memandu Indonesia untuk mencapai negara lain yang memiliki hubungan perdagangan secara historis," kata Pattiasina.

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014