Saya enggak mengerti kok bisa hewan-hewan itu masuk bandara hingga mau masuk pesawat,"
Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah maskapai asing yang tergabung dalam Board of Ailines Representative Indonesia (BAR Indonesia) mengeluhkan sistem pengamanan bandara yang masih bisa meloloskan satwa terlindungi yang diselundupkan secara ilegal.

"Saya enggak mengerti kok bisa hewan-hewan itu masuk bandara hingga mau masuk pesawat," kata Sekretaris Jenderal BAR Indonesia, Susie Charma dalam diskusi di Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Jakarta, Jumat.

Susie menuturkan dalam penerbangan dari Cengkareng ke Kuwait dengan nomot penerbangan KU416 pada 15 Juni lalu, terdapat empat koper besar yang lolos dalam "check point", "loading" dan hingga akan dimasukkan ke dalam pesawat.

"Petugas curiga, ini empat koper besar-besar isinya apa, kok dimasukkan ke kabin bukan ke kargo, ditambah si pemiliknya panik," katanya.

Ketika dibongkar, keempat koper tersebut berisi 98 ular dengan berbagai jenis, empat kera, satu orangutan, tiga burung dengan bermacam jenis.

Ternyata, lanjut dia, di dalam koper tersebut dilengkapi tabung oksigen, "fruit plastic", es dan air mineral dalam botol.

Kejadian lainnya, yakni penerbangan dengan nomor MH724 dengan tujuan Prancis pada 9 Juni lalu yang memuat 24 jenis burung.

"Ini lebih parah, di pesawat oksigennya habis, sehingga burung itu ribut, akhirnya ketika sampai dibongkar lah itu semua," katanya.

Susie menyayangkan insiden tersebut, apalagi Bandara Soekarno-Hatta merupakan bandara internasional.

"Tidak ada konsistensi dalam pengamanan, laptop pun pun jarang di-scan (dipindai)," katanya.

Menanggapi keluhan tersebut, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dalam kesempatan yang sama berjanji akan menemui pengelola bandara Angkasa Pura I dan II.

"Untuk keamanan dan keselamatan, toleransi harus nol, kalau tidak nol yang seperti itu akan kejadian lagi," katanya.

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014