Jakarta (ANTARA) - Direktur Pelaksana Senior McLarty Associates Robert O Blake Jr. menilai bahwa tindakan merupakan hal yang paling penting dalam upaya mencegah kebijakan tarif yang dikenakan oleh Presiden AS Donald Trump, bukan kata-kata manis.

Pada diskusi publik yang diselenggarakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) di Jakarta, Kamis, Blake mengatakan bahwa Perdana Menteri Jepang menyampaikan pernyataan yang menyanjung Trump saat kunjungannya ke AS, tetapi Trump tetap memberlakukan tarif pada aluminium dan baja dari Jepang.

Karena itulah, menurut Blake, meski Trump memiliki kesan yang positif mengenai Indonesia, kata-kata yang manis kemungkinan besar tidak cukup untuk mencegah kebijakan tarif yang diberlakukan Trump

Dia pun menyampaikan beberapa hal yang dapat dilakukan oleh Indonesia untuk mencegah pemberlakuan tarif, salah satunya adalah Indonesia dapat melakukan beberapa pembelian bernilai tinggi.

“Hanya untuk mengurangi sedikit tekanan dan menunjukkan bahwa Indonesia tanggap,” ujar Blake, sembari memberi contoh membeli alat-alat pertahanan yang dibutuhkan Indonesia dari AS.

Menurut Duta Besar yang pernah bertugas di Indonesia pada 2014-2106 itu, dengan membeli barang dengan nilai yang sangat tinggi dari AS kemungkinan dapat mencegah pemberlakuan tarif perdagangan,

Blake melanjutkan, industri perdagangan di Indonesia juga perlu mempertimbangkan untuk memangkas beberapa tarif pada produk-produk AS secara selektif.

Selain itu, Indonesia juga bisa memanfaatkan peluang penataan ulang rantai pasokan saat meningkatnya prospek perang dagang antara AS dan China, kata Blake

“Banyak perusahaan Amerika yang sangat khawatir untuk beroperasi di China, … Tingkat pertumbuhan lebih rendah, sehingga keuntungannya lebih sedikit. Jadi, mereka berupaya meningkatkan ketahanan rantai pasokan mereka,” kata Blake.

Dia juga mengatakan sebaiknya Indonesia segera menunjuk Duta Besar Indonesia untuk AS.

“Sangat penting untuk memiliki seseorang yang dekat dengan Presiden Prabowo, yang dapat memberinya nasihat, dan yang terpenting, mengatur kunjungan Presiden Prabowo untuk bertemu dengan Trump,” katanya.

Blake juga menyebutkan bahwa Trump ingin mengurangi ketergantungan AS pada China dan kendali China atas mineral penting, mengatakan bahwa Indonesia dapat memanfaatkan peluang tersebut.

Menurut Blake, ada peluang bagus untuk menandatangani perjanjian bilateral Indonesia-AS mengenai mineral penting.

“Pada dasarnya akan seperti perjanjian perdagangan bebas kecil untuk mineral penting. Dan itu … akan menjadi langkah yang sangat baik dan positif dalam hubungan bilateral kita,” ucap Blake.

Baca juga: Brasil tolak perang dagang dengan AS meski terdampak tarif 25 persen

Baca juga: Trump resmi umumkan tarif 25 persen untuk impor baja dan aluminium

Baca juga: Balas Trump, Kanada tetapkan tarif 25 persen untuk kendaraan dari AS

Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025