Harbin (ANTARA) - Harbin, ibu kota Provinsi Heilongjiang, yang merupakan provinsi paling utara China, kembali mencuri perhatian dunia saat Asian Winter Games kesembilan resmi dibuka di kota ini pekan lalu.

Sebagai destinasi terkenal untuk pariwisata es dan salju, Harbin menawarkan banyak pengalaman budaya.

Central Street yang ikonis di kota itu, yang dihiasi dengan puluhan bangunan bergaya Eropa, menampilkan perpaduan luar biasa antara gaya arsitektur Renaisans, Barok, Eklektik, dan modern. Keunikan ini menjadikannya populer di kalangan wisatawan.

Menyambut antusiasme yang dipicu oleh penyelenggaraan Asian Winter Games di Harbin, jalan sepanjang 1.450 meter itu dihiasi sejumlah pahatan es dan ukiran salju, yang memadukan warisan budaya dengan pesona musim dingin.

"Harbin adalah kota yang indah, dengan sejumlah jalan dan arsitektur yang menakjubkan. Dunia Es dan Salju Harbin (Harbin Ice and Snow World) di malam hari melampaui imajinasi kami. Meskipun di Rusia juga ada es dan salju, datang ke sini memberi kami kesempatan untuk merasakan keindahan serta romansa es dan salju yang unik," kata Alexander Adelev, seorang wisatawan asal Rusia.

Menurut komite administratif Central Street, sebagai distrik historis dan kultural, jalan ini sedang memperluas ruang komersial dan menonjolkan karakteristik lokal untuk mempromosikan inovasi dan transformasi dari merek-merek terkemuka yang tak lekang oleh waktu.

Pada saat yang sama, jalan ini aktif memperkenalkan industri-industri yang sedang berkembang (emerging) dalam komunikasi budaya dan kewirausahaan yang didorong oleh inovasi untuk memenuhi berbagai permintaan konsumen yang beragam dan dipersonalisasi.

Asian Winter Games ketiga diadakan di Harbin pada 1996. Di sebuah aula memorial di jalan tersebut yang didedikasikan untuk pencapaian Harbin dalam menyelenggarakan pesta olahraga itu sebanyak dua kali, para pengunjung dapat menjelajahi sejarah Asian Winter Games sambil menelusuri berbagai pilihan produk budaya dan kreatif.

Magnet kulkas yang tersedia di aula ini menonjolkan desain cerdas, menampilkan berbagai hal mulai dari hidangan khas Harbin hingga maskot Asian Winter Games yang sedang berlangsung. Magnet-magnet yang dilengkapi dengan teknologi realitas berimbuh (augmented reality/AR) ini, saat dipindai, akan memperlihatkan landmark ikonis Harbin dalam tampilan 3D yang memukau tanpa memerlukan kacamata.

"Magnet kulkas ini dan barang-barang lainnya di sini terasa sangat unik, dengan desain cerdas. Kami jarang melihat produk budaya dan kreatif seperti ini di tempat asal kami. (Produk) ini pastinya layak dibawa pulang," kata Zhang Chongxin, seorang wisatawan asal Provinsi Guangdong, China selatan.

Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa bangunan bersejarah di sepanjang Central Street di Harbin telah mengalami renovasi besar-besaran, memadukan pelestarian dengan fungsionalitas modern secara sempurna di kota yang terletak di China timur laut ini.

Bangunan-bangunan yang direvitalisasi ini telah diubah menjadi kafe, toko butik, venue budaya, dan ruang kreatif. Transformasi ini memberikan kehidupan baru ke dalam area ini dengan tetap mempertahankan warisan arsitekturnya.

"Semakin tua sebuah bangunan bersejarah, semakin menarik bangunan itu bagi orang-orang," kata Song Xingwen, pemilik kafe dan restoran yang terletak di dalam sebuah bangunan bersejarah di jalan tersebut.

"Revitalisasi bangunan lama memerlukan pelestarian pesona aslinya dan memungkinkan arsitektur berusia ratusan tahun untuk mendapatkan kembali nuansa elegannya, sembari mencapai keseimbangan antara pelestarian dan komersialisasi," kata Song.

Pewarta: Xinhua
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2025