Jadi kalau Indonesia bisa menjadi bagian itu tahun ini, ini adalah sebuah kebanggaan besar buat Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Kantor Komunikasi Presiden (Presidential Communication Office/PCO) mengatakan, pihaknya membantu dan mendukung BPOM meraih status sebagai otoritas terdaftar WHO (WHO-Listed Authority), agar Indonesia lebih dipercaya dalam hal keamanan pangan dan obat di tingkat global, sehingga meningkatkan perekonomian nasional.
Kepala PCO Hasan Nasbi saat berkunjung ke kantor BPO di Jakarta Kamis mengatakan, Indonesia akan menyambut WHO pada April 2025 dalam rangka asesmen kesiapan masuk daftar itu.
Dia menilai, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bekerja secara luar biasa dalam hal pengawasan obat dan makanan, termasuk pada program Makan Bergizi Gratis (MBG), serta sejumlah hal terkait seperti proses perizinan yang lebih efisien, dari 300 hari kerja menjadi hanya 90.
"Jadi kalau Indonesia bisa menjadi bagian itu tahun ini, ini adalah sebuah kebanggaan besar buat Indonesia. Tapi tidak hanya sebagai sebuah kebanggaan besar, tapi ini tentu juga akan menjadi motivasi agar ekonomi kita bisa berkembang," katanya.
Dengan status WLA, katanya, BPOM semakin dapat dipercaya, sehingga produk-produk pangan dan obat nasional bisa diterima di pasar global.
Pihaknya menyebutkan bahwa sinergi antarlembaga dibutuhkan guna menyukseskan program-program Presiden Prabowo Subianto.
PCO, katanya, membantu dalam bidang komunikasinya sepanjang inisiatif-inisiatif tersebut terkait dengan program-program strategis pemerintah, program prioritas pemerintah, dan program hasil terbaik cepat.
Dia menyoroti kinerja BPOM lainnya, terutama di dalam program prioritas, yakni MBG. Pernah terjadi sejumlah insiden di awal-awal pelaksanaan program itu, misalnya keracunan, namun BPOM sigap mengintervensi melalui uji sampel guna perbaikan program, sehingga kini tidak ada lagi kejadian seperti itu.
"BPOM ini saya doakan betul itu Pak, bisa menjadi bagian dari WHO-Listed Authority nanti bulan April," kata Hasan.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BPOM Taruna Ikrar mengatakan, masuk ke WLA merupakan satu dari sejumlah program prioritas BPOM, yang lainnya seperti menurunkan harga obat, inovasi dan riset produk-produk biologi, pembaharuan regulasi, serta pemberdayaan UMKM, serta pemantauan pelaksanaan MBG.
"Oleh karena itu kedatangan Bapak Kepala Komunikasi Kepresidenan pada hari ini tentu akan bersinergi untuk mensinkronkan tujuh program utama kami," kata Taruna.
Pihaknya pun berharap dukungan dari PCO guna kesuksesan program-program BPOM.
Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2025