Beijing (ANTARA) - Selama periode Festival Musim Semi atau Tahun Baru Imlek, yang kali ini merupakan Tahun Ular, China mencatatkan peningkatan pasar konsumsi yang pesat.

Hal itu disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China Guo Jiakun saat diminta berkomentar perihal prospek ekonomi 2025 yang dirilis oleh banyak institusi keuangan global. Laporan itu menunjukkan bahwa pembangunan berkualitas tinggi China secara bertahap membuahkan hasil, dan mereka memperkirakan ada peningkatan proporsi sektor konsumsi dan jasa.

Rekor pendapatan penjualan tercipta di sektor "Guochao", atau merchandise trendi yang terinspirasi oleh budaya tradisional China, pengalaman warisan budaya takbenda, ekonomi es dan salju, dan program tukar tambah barang konsumsi. Selain itu, model konsumsi baru terus bermunculan, yang didorong oleh transisi digital dan pengembangan teknologi.

"Kami melihat adanya permintaan dan penawaran produk impor yang kuat dalam daftar belanja Festival Musim Semi. Semakin banyak warga China yang bepergian ke luar negeri dan semakin banyak pelancong asing yang mengunjungi China," tuturnya.

Kemakmuran pasar konsumsi China tidak hanya menandakan pemulihan permintaan, tetapi juga peningkatan keyakinan terhadap perkembangan ekonomi China, ujar jubir tersebut.

Guo menambahkan bahwa dengan paket kebijakan tambahan yang sedang digulirkan dan diimplementasikan, China akan menyuntikkan keyakinan dan dorongan yang lebih kuat terhadap pertumbuhan ekonomi global melalui pembangunan yang berkualitas tinggi dan keterbukaan berstandar tinggi.


Pewarta: Xinhua
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2025