Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti mengungkapkan Bendungan Rukoh di Kabupaten Pidie, Aceh sangat diperlukan karena memiliki banyak manfaat.

"Tidak hanya bermanfaat untuk irigasi atau air baku saja, tetapi juga berpotensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 137 MegaWatt (MW) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PMLTH) sebesar 1,22 MW, sehingga," ujar Diana di Jakarta, Jumat.

Ia menambahkan, bendungan tersebut juga memberikan manfaat irigasi bagi Daerah Irigasi (DI) Baro Raya.

Kementerian PU memproyeksikan, berkat Bendungan Rukoh jumlah produksi pertanian tahun ini dapat mencapai enam ton per hektare. Dengan musim tanam ditargetkan sebanyak tiga kali dalam setahun.

Bendungan Rukoh garapan PT Waskita Karya (Persero) Tbk telah selesai dibangun. Proyek senilai Rp1,7 triliun itu memiliki kapasitas tampung sebanyak 128 juta meter kubik (m3).

Bendungan yang terletak di Kabupaten Pidie, Aceh tersebut dipastikan dapat mendukung kestabilan pasokan air irigasi yang mengaliri lahan pertanian seluas 12.194 hektare (ha).

Pasokan air itu berdampak pada ketahanan pangan (food estate) dan penyerapan tenaga kerja serta peningkatan aktivitas ekonomi yang berimbas positif pada kenaikan penghasilan, simpanan, dan daya beli masyarakat yang semakin tinggi.

Proyek ini pun bisa menyediakan air baku sebanyak 900 liter per detik. Dengan begitu turut menjaga ketahanan air.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025