Moskow (ANTARA) - UNRWA, badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina, mencatat peningkatan yang signifikan dalam pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza selama gencatan senjata.

Hal itu diungkapkan Direktur Komunikasi UNRWA Juliette Touma dalam wawancara dengan RIA Novosti.

Gencatan senjata di Jalur Gaza telah dimulai pada pada 19 Januari setelah tercapai kesepakatan antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, untuk melakukan pertukaran tawanan.

Kesepakatan itu didukung oleh Qatar, Mesir, dan AS, yang telah mendirikan pusat koordinasi di Kairo.

"Kami mencatat kenaikan besar dalam penyaluran bantuan kemanusiaan dibandingkan sebelum gencatan senjata. Jadi, tentu saja ada peningkatan," kata Touma, seraya berharap agar bantuan terus mengalir ke Gaza.

Saat ini, 500 hingga 600 truk membawa bantuan kemanusiaan setiap hari ke wilayah kantong Palestina itu. Sebelum gencatan senjata, hanya ada sekitar 50 truk bantuan, menurut Tourma.

Menurut dia, tantangannya sekarang adalah bagaimana menjaga agar jumlah truk pengangkut tetap banyak dan memastikan barang-barang komersial mulai dipasok ke Gaza.

Sumber: Sputnik-OANA

​​​​​​​Baca juga: UNRWA terus beroperasi di Gaza meski dilarang Israel
Baca juga: Trump bilang akan bersikap "sangat tegas" soal Gaza

Penerjemah: Katriana
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025