Singaraja, Bali (ANTARA) - Dirjen Bimas Hindu Prof. I Nengah Duija mengunjungi Madyama Widyalaya Jnana Dharma Sastra di Desa Umejero, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng, Bali dalam upaya melakukan pembinaan kepada tenaga pendidik dan peserta didik di lembaga tersebut.
"Saya juga memantau persiapan lembaga pendidikan umum bercirikan agama ini untuk beralih status menjadi lembaga negeri," kata Nengah Duija saat mengunjungi widyalaya itu, Sabtu, (15/2).
Duija menuturkan perkembangan Madyama Widyalaya Jnana Dharma Sastra yang merupakan lembaga pendidikan umum bercirikan agama setingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) tersebut sangat baik dengan berbagai prestasi yang sudah diraih dan tingginya animo masyarakat pada lembaga tersebut.
Secara umum, pihaknya menilai perkembangan widyalaya di seluruh Indonesia yang saat ini sudah mencapai sebanyak 124 lembaga pendidikan cukup progresif dan menjanjikan.
"Untuk perkembangan lembaga pendidikan kita dari dasar, menengah hingga tinggi sudah sangat baik. Kita saat ini berada nomor dua di bawah perkembangan pendidikan Islam yang sudah berkembang sejak lama," papar dia.
Duija menilai perkembangan lembaga pendidikan umum bercirikan agama Hindu yang baru dimulai sejak 2024 lalu merujuk pada Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 2 Tahun 2024 harus menerapkan prinsip kolaborasi dengan berbagai stakeholder.
Baca juga: Dirjen Bimas Hindu: Bali menjadi pilot project pendidikan Widyalaya
"Termasuk di Madyama Widyalaya Jnana Dharma Sastra ini dimana kerja sama sangat baik antara desa dinas, desa adat dan yayasan. Ini fundasi sangat bagus untuk berkolaborasi memajukan widyalaya," kata dia.
Dia mengatakan pemerintah daerah di Pulau Dewata harus terlibat banyak dalam upaya pengembangan widyalaya.
Baca juga: Bimas Hindu selenggarakan Festival Penguatan Moderasi di Prambanan
Oleh karena itu, kedepan diperlukan peraturan daerah untuk memayungi keberadaan widyalaya.
"Ke depan, pemerintah daerah dari tingkat kabupaten dan provinsi harus ikut bersama membangun widyalaya di Bali. Kita berharap Bali menjadi pusat pengembangan widyalaya di Indonesia," papar Duija.
Pewarta: IMBA Purnomo/Rolandus Nampu
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025