Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah yang diwakili oleh PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) berhasil mengantongi sekitar Rp514,27 miliar hasil divestasi 5,22 persen saham pemerintah di BII dan 581 lembar saham pemerintah di Bank Lippo. Direktur Utama PT PPA, Mohammad Syahrial di Jakarta, Kamis mengatakan saham di BII terjual dengan harga Rp205 per lembar saham, dan saham di Bank Lippo dengan Rp1.350 per lembar saham. Padahal pada penutupan perdagangan Rabu (15/11), saham BII terjual dengan harga Rp210 per lembar, dan saham Bank Lippo terjual dengan harga Rp1.360 per lembar saham Dia menjelaskan proses bookbuilding (masa penawaran hingga terbentuk harga) untuk BII dimulai setelah penutupan sesi perdagangan sore tanggal 15 November 2006 dan selesai pada Kamis 16 November 2006 pukul 15.00. Sedangkan saham di Bank Lippo terjual melalui mekanisme penjualan langsung di pasar modal. "Setelah dilakukannya pelepasan saham ini, maka tidak ada lagi sisa kepemilikan saham pemerintah di BII dan Bank Lippo, kecuali saham yang telah dicadangkan untuk Sertifikat Bukti Hak (SBH)," katanya. Untuk SBH, pemerintah masih menyisakan saham sebesar 0,27 persen di BII dan 2,26 persen di Bank Lippo yang akan jatuh tempo pada Februari 2008. Konsorsium PT Bahana Securities dan PT Deutsche Securities Indonesia bertindak sebagai koordinator penjualan dan/atau broker dan kustodian sementara. PT PPA, katanya, akan menyetorkan dana hasil divestasi tersebut untuk memenuhi target setoran ke pemerintah yang sebesar Rp2,57 triliun berdasarkan APBNP 2006. Sebelumnya, Syahrial pernah menyatakan bahwa pihaknya telah menyetor sekitar Rp2 triliun yang berasal dari divestasi saha pemerintah di Bank Permata sebesar Rp1,7 triliun dan pembayaran JORR Rp250 miliar. Dan untuk memenuhi sisa setoran tahun ini, pihaknya akan melepas 18 persen saham pemerintah di Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) yang telah diperoleh izinnya dari Menkeu.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006