kemiskinan juga dapat menjadi faktor yang mendorong para pemuda melakukan tawuran
Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta mengusulkan untuk memperkerjakan koordinator atau pemimpin pemuda yang masih menganggur sebagai solusi mengatasi tawuran yang terus berulang di Jakarta.
"Ketika jagoannya (pemimpin) dipegang, teman-teman wilayah diberi pekerjaan, teman-teman yang di bawahnya itu diberikan juga kesejahteraannya maka mereka tidak jadi tawuran," kata Sekda Provinsi DKI Jakarta Marullah Matali di Jakarta, Senin.
Baca juga: Polisi ungkap jual beli sajam untuk tawuran di Kelapa Gading
Marullah mengatakan tawuran terjadi bukan karena pemuda memiliki hobi berkelahi tetapi lantaran mereka memiliki banyak waktu luang atau menganggur sehingga muncul keisengan.
Di sisi lain, kemiskinan juga dapat menjadi faktor yang mendorong para pemuda melakukan tawuran.
Karena itu, kata Marullah, mereka perlu dicarikan cara guna mengefektifkan waktu mereka dan mencarikan pekerjaan adalah salah satu solusinya.
Baca juga: Polres Jakpus tingkatkan patroli untuk cegah aksi tawuran
"Bagaimana caranya agar mereka-mereka yang punya waktu banyak dan tidak terpakai itu diefektifkan. Carikan solusi kalau perlu, kalau ada pekerjaan carikan mereka pekerjaan," kata dia.
Marullah menambahkan tawuran tak selamanya terjadi di kawasan padat penduduk.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Kepala Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta Fredy Setiawan mengatakan telah berkoordinasi dengan seluruh jajaran wilayah baik itu Wali Kota, Camat, maupun Lurah untuk memberi imbauan kepada masyarakat untuk mencegah tawuran.
Baca juga: Penggunaan obat keras ilegal dinilai berkaitan dengan kasus tawuran di Jakarta
Lalu, khususnya mencegah tawuran selama Ramadhan, Pemprov DKI bekerja sama dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), dan tokoh agama menyosialisasikan kepada masyarakat terkait dengan hal-hal yang tidak harus dilakukan di bulan Ramadhan.
"Tidak hanya terkait tawuran saja, tapi juga imbauan untuk bisa menghindari hal-hal yang tidak diinginkan baik itu kebakaran, bencana-bencana yang lain," kata dia.
Tawuran beberapa kali terjadi di Jakarta pada 2025 ini, salah satunya di Penjaringan, Jakarta Utara pada Minggu (9/2).
Polres Metro Jakarta Utara menyatakan dua geng atau kelompok pemuda janjian di media sosial sebelum melakukan aksi tawuran yang menyebabkan satu korban meninggal dunia dan tiga orang luka-luka dalam kejadian itu.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025