Beijing (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri China mengkritik pernyataan bersama tiga menteri luar negeri dari Amerika Serikat, Jepang dan Korea Selatan soal kawasan Indo-Pasifik.
"Kami dengan tegas menentang upaya negara-negara terkait untuk membentuk kelompok-kelompok kecil guna mencampuri urusan dalam negeri China, menyerang dan merusak nama China, serta memicu konfrontasi dan permusuhan. Kami telah mengajukan protes serius kepada negara-negara terkait," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun dalam konferensi pers di Beijing pada Senin (17/2).
Pada Sabtu (15/2), Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat Marco Rubio, Menlu Jepang Iwaya Takeshi dan Menlu Korea Selatan Cho Tae-yul bertemu di Munich, Jerman dan menyampaikan pernyataan bersama yang menegaskan kembali kemitraan trilateral tak tergoyahkan antara ketiga negara.
Dalam pernyataan bersamanya, ketiga menlu menyebut sangat menentang segala upaya sepihak untuk mengubah "status quo" dengan pengerahan kekuatan militer atau secara memaksa di perairan Indo-Pasifik, termasuk Laut China Selatan. Mereka menekankan komitmen untuk menjaga Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka serta memastikan hukum internasional berlaku.
Mereka juga menekankan pentingnya menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan sebagai elemen penting bagi keamanan dan kesejahteraan masyarakat internasional.
Ketiganya mendorong penyelesaian masalah lintas Selat secara damai dan menentang segala upaya untuk memaksakan atau memaksa perubahan status quo secara sepihak serta menyatakan dukungan bagi partisipasi Taiwan yang berarti dalam organisasi internasional.
"Taiwan adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari wilayah China. Masalah Taiwan murni merupakan urusan dalam negeri China, yang tidak menoleransi campur tangan eksternal," tambah Guo Jiakun.
Kunci untuk menegakkan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan terletak pada kepatuhan terhadap prinsip "Satu China" dan dengan tegas menentang separatisme "kemerdekaan Taiwan".
"Partisipasi Taiwan dalam kegiatan organisasi internasional harus dan hanya dapat dilihat bila sesuai dengan prinsip 'satu China'.
Saya tegaskan bahwa Asia-Pasifik adalah contoh utama perdamaian dan pembangunan, bukan papan catur untuk kontes geopolitik," ungkap Guo Jiakun.
Ia meminta kepada pihak-pihak terkait untuk sungguh-sungguh menghormati upaya negara-negara di kawasan untuk perdamaian dan stabilitas, meninggalkan mentalitas Perang Dingin, berhenti menciptakan konfrontasi blok, dan berhenti memicu ketegangan di kawasan.
"China akan dengan tegas menjaga kedaulatan teritorial dan hak serta kepentingan maritim, dan sementara itu, tetap berkomitmen untuk menangani perbedaan dengan benar melalui dialog dan konsultasi dengan negara-negara terkait," tambah Guo Jiakun.
Dalam pernyataan bersamaya, Kketiga menlu menekankan komitmen bersama mereka terhadap keselamatan, keamanan, dan kemakmuran ketiga negara dan kawasan Indo-Pasifik.
Mereka juga berjanji untuk mengambil tindakan tegas untuk melawan ancaman, meningkatkan ketahanan ekonomi dan memajukan kepentingan bersama.
Baca juga: China protes pernyataan bersama Presiden Trump dan PM Ishiba
Baca juga: China sebut sampel air limbah olahan PLTN Fukushima aman
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025