Jakarta (ANTARA News) - Komisi VI DPR RI menyesalkan kebijakan pemerintah yang menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).

"Komisi VI DPR RI menilai, kenaikan harga BBM bersubsidi saat ini tidak tepat," kata Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Azam Azman Narawijana dalam keterangan persnya di ruang Komisi VI DPR RI, Jakarta, akhir pekan ini.

Ia beralasan, kenaikan BBM yang tidak tepat itu karena harga minyak dunia tidak melampaui harga yang telah ditetapkan dalam APBN 2014.

Juga, saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami pelambatan.

"Kenaikan ini juga akan meningkatkan inflas yang tajam sehingga mengoreksi angka pertumbuhan ekonomi karena biaya produksi sektor usaha ikut naik," kata Azam, politisi Demokrat.

Dia mengemukakan kenaikan harga BBM akan meningkatkan jumlah angka kemiskinan sebesar 29 juta rakyat miskin dan berpotensi akan menambah 40 juta dari 70 juta rakyat yang rentan miskin.

Juga, tambah Azam, kenaikan BBM akan berdampak pada penurunan daya beli masyarakat.

Keterangan pers dilakukan oleh pimpinan Komisi VI DPR RI dihadiri oleh Ketua Komisi VI DPR RI, Achmad Hafisz Tohir, Wakil Ketua Komisi VI, Dodi Reza Alex Noerdin, Azam Azman Natawiyana, Heri Gunawan.

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014