"Selama ini belanja pemerintah di sektor IT mencapai Rp14 triliun, namun tak terintegrasi. Kami menargetkan ke depan semuanya terintegrasi dalam e-government sehingga bisa bisa diakses dan memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat," katanya di Bandung, Sabtu.
Menurut dia, e-government yang menerapkan sistem digital dalam pemerintahan memungkinkan pemerintahan daerah akan terintegrasi dengan pemerintah pusat yang juga mudah diakses masyarakat secara luas.
Dengan informasi yang terintegrasi dan mudah diakses oleh publik, menurut dia, maka masyarakat akan dapat menyerap dan mengolah informasi maupun pelayanan secara mandiri berkaitan dengan urusan administrasinya dengan negara.
"Nantinya seluruh informasi akan terintegrasi dalam sistem online di setiap kementerian, lembaga dan badan pemerintah serta pemerintahan di daerah. Masyarakat tidak lagi kesulitan mencari informasi dan layanan karena sudah terintegrasi di satu sistem e-government," katanya.
Ia menyebutkan, implikasinya layanan kepada masyarakat akan lebih baik, tidak rumit, menghemat biaya serta ada optimalisasi peran sumber daya manusia.
Menurut dia, jaringan online pemerintahan sudah menjadi komitmen Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam pemerintahanya, sehingga akan mewujudkan pemerintahan bersih dan efektif, serta mengusung tranparansi di hadapan publik.
"Kami mendorong agar aparatur negara sebagai abdi negara harus menciptakan kreativitas dan inovasi dalam layanan kepada masyarakat, tentunya sesuai dengan aturan main yang ada, karena pada intinya masyarakat memerlukan kecepatan, keamanan, kemudahan dan kejelasan informasi yang dibutuhkannya," katanya.
Oleh karena itu, ia menyatakan, aparatur negara dituntut untuk menciptakan suasana kedekatan serta membangun kepercayaan masyarakat melalui pelayanan prima kepada publik.
"Pelayanan prima dan efektif, akan mendumbuhkan kepercayaan atau trust di mata publik. Maka inovasi dan kreativitas dalam memberikan layanan perlu dioptimalkan ke arah yang lebih baik," demikian Yuddy Chrisnandi.
Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014
