Tanjungpandan, Belitung (ANTARA) - Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kabupaten Belitung Achmad Hamzah mengatakan tradisi Ruwahan dilaksanakan umat Muslim di daerah itu memperkuat kebersamaan mereka dalam menyambut bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah.

"Tradisi Ruwahan atau 'Beruah' (pelafalan warga lokal untuk Ruwah) ini memperkuat rasa kebersamaan dan semangat gotong royong, nilai-nilai luhur ini perlu terus dilestarikan untuk diwariskan kepada generasi selanjutnya" kata dia di Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Selasa.

Warga setempat bersama Pemerintah Desa Perawas, Kecamatan Tanjungpandan menggelar kegiatan "Beruah Massal", sebagai tradisi pada bulan Syakban (kalender Hijriah) atau menjelang bulan Ramadhan.

Tradisi ini diisi dengan kegiatan pembacaan doa bersama, dilanjutkan ramah-tamah dan kenduri bersama yang diikuti seluruh warga desa setempat bersama para tamu.

LAM Belitung memberikan apresiasi kepada warga dan Pemerintah Desa Perawas yang telah melestarikan tradisi "Beruah Massal" secara rutin setiap tahun, menjelang Ramadhan.

Dia mengatakan Ruwahan bukan hanya tradisi, melainkan menjadi suatu cara untuk mengenang dan mendoakan arwah para leluhur.

Di sisi lain, katanya, dengan menyelenggarakan Ruwahan maka menjadi pengingat bagi umat Muslim tentang saat tiba bulan suci Ramadhan.

"Kami berharap tradisi ini dapat terus dilestarikan karena kegiatan ini dapat memperkuat rasa kebersamaan dan semangat gotong royong, dari mulai persiapan hingga akhir kegiatan seluruhnya membutuhkan keterlibatan seluruh," katanya.

Kepala Desa Perawas Yahya mengatakan selain sebagai ajang silaturahim, kegiatan ini bentuk pemberdayaan masyarakat dalam bidang adat dan budaya di Belitung.

"Jadi kegiatan 'Beruah Massal' ini sebagai bentuk pelestarian dan pemberdayaan masyarakat, adat, tradisi, dan budaya," ujarnya.

Baca juga: "Living Sunnah" dengan "ruwahan" sambut Ramadhan

Baca juga: Masyarakat Belitung lestarikan tradisi Beruah sambut Ramadhan

Baca juga: Pura Mangkunegaran kembali gelar Ruwahan usai absen akibat pandemi

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta/Apriliansyah
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025