DOha (ANTARA) - Tahap kedua perundingan kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza belum resmi dimulai kendati telah ada upaya dari mediator, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al-Ansari pada Selasa.

"Kami berkomitmen untuk mengusahakan tahap kedua perundingan, tetapi belum resmi dimulai," kata Al-Ansari saat konferensi pers.

Menurutnya, sederet fakta di lapangan di Jalur Gaza berdampak pada proses pembicaraan, tetapi ia bersikeras bahwa atmosfer menjelang perundingan positif.

"Kami sudah mendengar pernyataan-pernyataan positif dari pihak Israel dan berharap mereka dapat berkontribusi dalam suksesnya perundingan tahap kedua," katanya.

Sementara itu, juru bicara kelompok perlawanan Palestina, Hamas, Abdel Latif al-Qanua dua pekan lalu mengumumkan awal perundingan tahap kedua gencatan senjata.

Israel dan Hamas, yang dimediasi Qatar, Mesir dan Amerika Serikat, menyetujui gencatan senjata selama 42 hari pada 15 Januari.

Dari hasil itu ditetapkan pembebasan 33 sandera Israel dengan imbalan sekitar 1.500 tahanan Palestina.

Kedua pihak yang bertikai tersebut juga berkomitmen untuk memulai pembicaraan tahap kedua, atau 16 hari setelah gencatan senjata pertama mulai diberlakukan.

Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: Hamas siap serahkan kendali Gaza kepada Otoritas Nasional Palestina

​​​​​​​Baca juga: Qatar soroti "atmosfer positif" jelang negosiasi tahap 2 gencatan Gaza​​​​​​​

Baca juga: Mesir: Rencana rekonstruksi Gaza disusun bersama Palestina dan Arab

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025