Mantan bintang serial Netflix "Hellbound" Yoo Ah-in bebas dari penjara

Seoul (ANTARA) - Aktor Yoo Ah-in, mantan bintang serial Hellbound, yang sebelumnya dinyatakan bersalah atas penyalahgunaan propofol sebanyak 181 kali antara tahun 2020 dan 2022, telah dibebaskan dari penjara setelah menuntaskan masa percobaan lima bulan kurungan dari total hukuman selama 12 bulan.

"Pengadilan tinggi, bagaimanapun, memerintahkan agar Yoo dibebaskan pada 18 Februari," kata seorang pejabat pengadilan, dilansir NME, Rabu.

“Menimbang berbagai faktor pemidanaan, termasuk motif, metode, konsekuensi tindak pidana, dan keadaan pasca-pelanggaran, majelis hakim berpendapat bahwa putusan sebelumnya terlalu berat dan tidak adil," demikian petikan putusan Pengadilan Tinggi Seoul.

Awalnya Yoo, yang bernama asli Uhm Hong-sik, dijatuhi hukuman pada September 2024. Yoo dinyatakan bersalah oleh hakim Pengadilan Pusat Distrik Seoul karena menyalahgunakan narkoba dengan dalih prosedur kosmetik.

Selain dijatuhi hukuman penjara satu tahun, hakim juga menjatuhkan denda sebesar dua juta won (sekitar 1.400 dolar AS) terhadap Yoo Ah-in.

Jaksa penuntut sebelumnya meminta hukuman empat tahun penjara bagi aktor yang tampil dalam serial Netflix "Hellbound" itu.

Namun hakim memutuskan untuk mengurangi masa hukuman penjara yang diajukan oleh jaksa penuntut, dengan mempertimbangkan riwayat depresi dan insomnia berkepanjangan yang dialami terdakwa Yoo sebagai faktor pendorong penyalahgunaan zat terlarang.

Pengakuan jujur terdakwa Yoo terkait ketergantungan narkobanya dan upaya rehabilitasi yang telah dilakukannya juga menjadi pertimbangan yang meringankan hukuman.

Pada 2024, hakim juga menjatuhkan denda sebesar 40 juta won kepada seorang dokter yang memberikan propofol kepada Yoo tanpa resep yang tepat.

Yoo (38) menjadi bintang di Korea Selatan setelah debutnya pada 2003, membintangi berbagai drama televisi dan film lintas genre, dan dianggap salah satu aktor terkenal di negara itu.

Di pengadilan tahun lalu, Yoo menyatakan "menyesal karena telah menimbulkan kekhawatiran bagi banyak orang".