Teman-teman BUJT, BPJT juga sudah menyampaikan surat ke aparat penegak hukum, ke BPKP dan sebagainya

Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Roy Rizali Anwar telah bertemu dengan Duta Besar (Dubes) Hungaria untuk Indonesia Lilla Karsay terkait pembahasan rencana implementasi teknologi sistem transaksi tol nontunai nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) di jalan tol.

"Kemarin saya sudah bertemu dengan Dubes Hungaria, sudah menyampaikan terkait kondisi itu, saya juga sudah mengumpulkan bahan-bahan, data-data lengkap, semua terkait permasalahan itu. Kita coba urai," ujar Roy Rizali Anwar di Jakarta, Rabu.

Selain itu, dia juga menyampaikan bahwa para Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PU sudah bersurat kepada aparat penegak hukum, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan sebagainya terkait MLFF.

"Teman-teman BUJT, BPJT juga sudah menyampaikan surat ke aparat penegak hukum, ke BPKP, dan sebagainya, apa langkah-langkah yang harus kami lakukan agar kita di kemudian hari tidak ada bermasalah dengan hal tersebut," katanya.

Sebagai informasi, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengungkapkan teknologi sistem transaksi tol nontunai nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) dapat bermanfaat dalam mengurangi kemacetan di jalan tol.

Menurut dia, Indonesia harus berkaca kepada negara-negara maju yang telah menerapkan teknologi transaksi tol nontunai nirsentuh dan Indonesia harus juga bisa menerapkan hal tersebut.

Sistem MLFF ini menggunakan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) dan melakukan transaksi melalui aplikasi Cantas yang diintegrasikan dengan data ERI (Electronic Registration and Identification) atau data kepemilikan kendaraan yang dimiliki oleh Korlantas Polri.

Salah satu manfaat dengan kehadiran sistem transaksi MLFF ini adalah efisiensi biaya operasi dan meminimalkan penggunaan bahan bakar kendaraan.

Penerapan transaksi tol MLFF menjadi terobosan dalam menghemat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Selain pemborosan BBM, kemacetan di gerbang tol karena total transaksi harian gerbang tol yang mencapai 4 juta transaksi juga dapat mengakibatkan polusi udara.

Baca juga: Kementerian PU siap bahas diskon tarif tol Lebaran dengan BUJT

Baca juga: Kementerian PU: Kendaraan ODOL jadi tantangan pemenuhan SPM jalan tol

Baca juga: PU percepat pembangunan tol fungsional antisipasi macet mudik

Baca juga: Menteri PU: Sektor pendidikan tetap menjadi prioritas pemerintah

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025