Jakarta (ANTARA) - Niantic, perusahaan yang menciptakan gim augmented reality populer Pokemon Go, akan menjual divisi pengembangan gim mereka.
Dilansir dari Tech Crunch pada Rabu, kabar tersebut disampaikan oleh sumber anonim kepada Bloomberg. Niantic dikabarkan sedang bernegosiasi dengan pengembang gim mobile asal Arab Saudi, Scopely untuk pembelian bisnis gim mereka senilai 3,5 juta dolar AS.
Niantic dikenal sebagai salah satu pengembang yang berhasil menciptakan gim berbasis augmented reality. Gim pertama mereka yakni Ingress mendapat pujian karena konsep uniknya yang mengusung permainan merebut teritori.
Baca juga: Tur Pokemon Go di Los Angeles lanjut sesuai jadwal
Perusahaan tersebut meraih puncak popularitasnya berkat ketenaran gim Pokemon Go yang dirilis pada tahun 2016 dan dengan cepat menjadi fenomena global.
Gim-gim Niantic berikutnya relatif sukses, tetapi tidak ada yang melampaui Pokémon Go. Pada tahun 2022, perusahaan itu merumahkan 8 persen karyawannya dan menutup empat proyek gim, termasuk Harry Potter: Wizards Unite. Pada tahun 2023, ia memberhentikan 230 karyawan dan membatalkan pengembangan gim bertema NBA dan Marvel.
Baca juga: Raih 61 ribu pengikut, Pokemon GO tingkatkan inovasi kolaborasi
Tahun lalu, Niantic memperbarui aplikasi Scaniverse untuk memungkinkan pengguna membuat model objek dari dunia nyata dan memberikan data kepada pengembang.
Pada bulan November, perusahaan itu berencana ingin membangun model geospasial besar yang akan menggunakan pembelajaran mesin.
Baca juga: Game Kartu Koleksi edisi "Pokemon GO" resmi dirilis
Penerjemah: Farhan Arda Nugraha
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025