Jakarta (ANTARA) - Muhammad Yusuf Ateh yang baru saja dilantik Presiden Prabowo sebagai Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) definitif mensyukuri lembaga yang dipimpinnya itu kini memiliki wakil kepala yang dijabat Agustina Arumsari.

Yusuf Ateh dilantik Presiden Prabowo di Istana Negara, Jakarta, Rabu, bersama Agustina Arumsari sebagai Wakil Kepala BPKP.

"Tugas kita kan kemarin memang harus dikukuhkan kembali oleh Pak Presiden. Jadi, alhamdulillah sekarang saya punya wakil, Bu Arumsari," kata Yusuf Ateh saat memberikan keterangan usai pelantikan.

Yusuf Ateh menjelaskan bahwa sebelumnya ia merupakan Pelaksana Tugas Kepala BPKP sehingga Presiden melantiknya pada Rabu sore ini untuk mengukuhkan kembali jabatannya di lembaga tersebut.

Ia juga mensyukuri BPKP yang berdiri sejak 1983 itu kini untuk pertama kalinya memiliki wakil kepala yang mendampinginya, yakni Agustina Arumsari.

Baca juga: Presiden lantik Muhammad Ateh sebagai Kepala BPKP definitif

Menurut Ateh, tugas kepala dan wakil kepala BPKP tetap menjaga akuntabilitas keuangan seluruh kementerian/lembaga dan BUMN.

Ateh juga berupaya meningkatkan penerimaan negara serta menjalankan program strategis Presiden Prabowo.

"Semua program-program strategis Presiden harus kita jaga dan juga meningkatkan penerimaan negara yang selama ini tidak tersentuh," katanya.

Ateh menambahkan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi kembali agar kegiatan di lembaganya efektif dan efisien, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto dalam Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2025 serta Surat Menteri Keuangan Nomor S-37/MK.02/2025.

Muhammad Yusuf Ateh dan Agustina Arumsari dilantik oleh Presiden Prabowo berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 27 P Tahun 2025 tentang Pengangkatan Kepala BPKP dan Wakil Kepala BPKP.

Baca juga: BPKP lakukan efisiensi belanja APBN 2025 sebesar Rp471,49 miliar

Baca juga: Yusuf Ateh minta desain pengawasan BPKP harus ikuti prioritas Presiden

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2025