Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengatakan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China hingga saat ini belum mengganggu perdagangan Indonesia.

Airlangga menyampaikan pemerintah Indonesia terus memantau perkembangan isu ekonomi dunia yang terjadi saat ini. Ia pun memastikan, perdagangan Indonesia masih berjalan dengan lancar.

"Jadi kalau kita lihat dari perkembangan yang ada, masalah tren ini relatif belum terjadi disrupsi sampai dengan saat ini," ujar Airlangga di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis.

Ia menjelaskan, ancaman pemberlakuan tarif 100 persen kepada negara-negara BRICS oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump belum berlaku untuk Indonesia.

Saat ini, kata Airlangga, Indonesia masih dikenakan tarif 10-20 persen lantaran belum memiliki perjanjian dagang dengan Amerika Serikat.

"Indonesia sekarang dengan Eropa maupun dengan Amerika kan tidak mendapatkan prevalensi tarif. Jadi kita tetap kena 10-20 persen karena kita belum ada perjanjian dagang sehingga dengan demikian diharapkan kita optimistis dengan perdagangan kita," katanya.

Lebih lanjut, Airlangga optimistis perdagangan Indonesia akan terus tumbuh di tengah panasnya perang dagang antara Amerika Serikat dan China.

Menurut Airlangga, perdagangan Indonesia memiliki kekuatan tersendiri di dunia. Hal ini dapat dibuktikan dengan surplus neraca perdagangan selama 57 bulan berturut-turut sebesar 3,45 miliar dolar AS.

"Kita monitor saja, tetapi dengan tren seperti sekarang, ya kita masih optimistis dalam situasi segini," ucap Airlangga.

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025