Jakarta (ANTARA News) - Puluhan bus yang membawa para guru dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi yang akan menghadiri acara puncak peringatan Hari Guru Nasional sudah memadati lapangan parkir Istora Senayan, Jakarta, sejak pukul 07.00 WIB.

Di antara sekitar 8.000 guru yang hadir, ada guru-guru berprestasi dan penerima tanda kehormatan Satya Lencana Pendidikan. Penerima tanda kehormatan Satya Lencana Pendidikan ada 11 guru, delapan orang kepala sekolah, dan lima orang pengawas.

Selain itu ada penghargaan kepada guru-guru yang berprestasi di forum ilmiah guru dan pemenang lomba kreativitas guru.

Para guru berprestasi itu akan menerima penghargaan dari Wakil Presiden Jusuf Kalla didampingi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan.

Sembari menunggu kedatangan Wakil Presiden, para guru menyaksikan berbagai hiburan, ada paduan suara mahasiswa Unindra dan MGMP Guru Seni dan Budaya dan Siswa SMA 103, tarian dari para siswa, persembahan lagu dari pemenang Festival Lomba Seni Siswa Nasional tahun 2014, dan persembahan tembang campur sari dari guru-guru terpilih.

Mereka juga mengunjungi pameran pendidikan di halaman Istora, yang dibuka tepat pukul 08.30 WIB. Di bawah tenda putih tempat pameran tersebut, para guru dapat melihat berbagai produk pendidikan termasuk buku dan video edukasi.

"Ini yang kami butuhkan untuk mendapatkan buku-buku," kata Ari Amnan, guru dari Madrasah Ibtidaiyah Negeri 8 Srengseng Sawah, yang bahagia bisa mendapat buku gratis.

Mulyati, guru dari Madrasah Ibtidaiyah Negeri 7 Cengkareng, mengatakan akan menjadikan buku-buku yang dia dapat sebagai rujukan dalam mengajar dan jadi tambahan koleksi buku perpustakaan sekolah.

"Perpustakaan kami masih butuh banyak koleksi buku, agar para guru dan siswa bisa lebih banyak  mendapatkan referansi buku," ucapnya.

Pameran Puncak Peringatan HGN tahun 2014 diikuti 33 stan pameran dari unit-unit utama di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, INTEL, Australian AID, Bank BRI, dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). (Kemdikbud/PIH/Seno Hartono-Aline Rogeleonick)

Editor: Copywriter
Copyright © ANTARA 2014