Malang (ANTARA News) - Sekitar 100 pasang lebih pengantin dengan busana khas Malangan bakal diarak keliling Kabupaten Malang untuk memecahkan Museum Rekor Indonesia (MURI). Menurut Kepala Dinas Perhubungan dan Pariwisata Kabupaten Malang Purnadi, Sabtu, selain untuk memecahkan rekor MURI, kirab 100 pasang pengantin itu juga untuk memeriahkan peringatan hari jadi yang ke-1246 kabupaten Malang. "Peserta pengantin yang dikirab tersebut berasal dari 33 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Malang dan setiap kecamatan diambil tiga sampai empat pasang," katanya di Malang. Dikatakannya, sebagai perias dan penata busana khan Malangan bagi 100 pasang pengantin itu, akan melibatkan Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia (HARPI) Melati Kabupaten Malang. Ia mengakui, busana pengantin khas Malangan tersebut sekaligus sebagai ajang untuk memperkenalkan busana khas itu kepada masyarakat luas apalagi juga sudah memperoleh hak paten dan diakui oleh dunia internasional. Sebagai kendaraan bagi 100 pasang pengantin khas Malangan itu, katanya, pihaknya juga akan melibatkan para pemilik andong (kereta kuda) yang ada di Singosari. Selain kirab 100 pasang pengantin, lanjutnya, acara tersebut juga diiringi sendratari Babad berdirinya pemerintahan Singosari, kirab pusaka dan panji-panji serta pementasan seni budaya khas Malangan. Acara yang digelar, Selasa (28/11) mendatang itu mengambil start dari pusat kerajinan Kendedes Singosari dan Finish di Pendopo Kabupaten Malang. "Kami berharap dengan kirab pengantin yang mengenakan busana khas Malangan ini, masyarakat akan tahu bahwa daerahnya juga memiliki khasanah busana dengan ciri yang khas seperti halnya Solo atau daerah-daerah lain yang sudah lebih dulu memilikinya," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006