Shenyang (ANTARA) - Produsen mobil Jerman, BMW pada Jumat (21/2) menyatakan pihaknya menargetkan untuk memulai produksi massal baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) generasi keenam mereka pada 2026.

BMW saat ini bekerja sama dengan sejumlah pemasok China, termasuk CATL dan EVE Energy untuk memajukan produksi massal baterai generasi baru tersebut, yang menggunakan sel baterai silinder besar.

Pada akhir 2024 lalu, BMW meluncurkan produksi percontohan baterai generasi baru di basis manufaktur mereka di Shenyang, ibu kota Provinsi Liaoning, China timur laut. Baterai tersebut akan digunakan pada model mobil baru BMW untuk pertama kalinya tahun ini.

Model mobil baru tersebut menggunakan teknologi 800V anyar yang dapat memperpanjang jarak tempuh kendaraan hingga 300 kilometer hanya dengan pengisian daya selama 10 menit.

Sejumlah peningkatan lainnya mencakup kepadatan energi 20 persen lebih besar, kecepatan pengisian daya 30 persen lebih cepat, dan peningkatan jarak tempuh hingga 30 persen, dengan beberapa model tertentu dapat mencapai angka yang lebih tinggi.

BMW Brilliance Automotive Ltd., perusahaan patungan (joint venture) BMW di China di Shenyang, merupakan produsen mobil perusahaan patungan pertama di China yang mendirikan pusat baterai EV dan sistem daur ulang loop tertutup untuk baterai EV.

Sejak 2017, investasi kumulatif BMW dalam produksi baterai EV dan fasilitas penelitian dan pengembangan (litbang) di China melampaui 14 miliar yuan (1 yuan = Rp2.248) atau sekitar 1,95 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.344). Sejak 2010, investasi kumulatif di basis produksi BMW di Shenyang, yang merupakan basis produksi terbesar BMW di seluruh dunia, telah menembus 105 miliar yuan.

Pewarta: Xinhua
Editor: Benardy Ferdiansyah
Copyright © ANTARA 2025